Salah satu pelajar sedang menulis mushaf Al-Qur'an.
Roni Kurniawan • 7 March 2025 13:53
Bandung: Sekitar 84 ribu murid dan mahasiswa memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk menulis mushaf Al-Qur'an 30 Juz dengan metode Follow The Line. Kegiatan diikuti oleh Mahasiswa Universitas Islam Nusantara dan siswa dari 139 sekolah SMA/SMK dan SLB se -Jawa Barat.
“Ini sebuah upaya untuk memuliakan Al-Qur'an. Saya sangat senang melihat antusiasme para peserta, ini sebagai generasi penerus yang akan menjaga agama dan membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Erwin di kampus Uninus Bandung, Jumat 7 Maret 2025.
Erwin menambahkan, penulisan Mushaf Al-Qur'an dengan metode follow the line adalah salah satu cara kreatif untuk memudahkan peserta, terutama generasi muda dalam mempelajari Al-Qur'an.
“Metode ini tidak hanya membantu siswa menulis dengan indah, tapi juga memperdalam penghayatan terhadap setiap huruf dan ayat yang ditulis,” tuturnya.
Lebih dari itu, Erwin mengatakan hal ini merupakan bentuk syiar agama Islam yang sangat relevan terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah.
“Pemerintah Kota Bandung sangat ‘concern’ dengan pendidikan agama Islam. Kami percaya bahwa pendidikan agama adalah fondasi utama untuk membentuk karakter manusia yang unggul,” ujarnya.
Ia menerangkan, Kota Bandung memiliki visi misi Bandung Utama dengan tagline unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis. Diakui Erwin, aspek unggul bukan hanya tentang prestasi akademis atau fisik, tapi juga tentang keseimbangan antara kecerdasan akademis (IQ), kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
“Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya pintar secara intelektual, tapi juga memiliki akhlak mulia dan spiritualitas yang kuat,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Rektor Uninus, Endang Komara menyampaikan, kegiatan ini sebagai momen istimewa bukan hanya pemecahan rekor saja tetapi wujud cinta kepada Al-Qur'an dan komitmen nilai agama dari generasi muda.
“Lebih dari 84 ribu dari berbagai daerah berkolaborasi mengikuti kegiatan ini. Kita harap ini menjadi momentum yang bermanfaat,” ucap endang.
Menurutnya, penulisan dengan menggunakan metode tersebut sebagai upaya untuk memperkuat hafalan Al-Qur'an.
“Manfaatnya ini untuk edukasi bagi peserta dan memperkuat hafalan secara sistematis baik untuk otak kiri dan kanan. Diharapkan mampu membentuk pribadi yang visioner serta jujur,” tandasnya.