Inisiator aplikasi Kantong UMKM, Adha Wahyudi. IST
Al Abrar • 16 April 2025 15:15
Depok: Pemerintah Kota Depok mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memanfaatkan aplikasi kasir online Kantong UMKM untuk memperkuat pencatatan transaksi secara digital. Langkah ini diharapkan bisa mendukung program pinjaman dengan subsidi bunga dari pemerintah daerah.
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Depok, Iskandar Zulkarnaen, mengatakan bahwa digitalisasi pencatatan transaksi dapat menjadi landasan pengambilan kebijakan terkait pemberian subsidi bunga.
“Kalau ibu-ibu sudah menggunakan pencatatan digital seperti Kantong UMKM, Insyaallah bank-bank bisa lebih mudah melihat omzet dan pengelolaan keuangannya,” kata Iskandar saat membuka pelatihan digitalisasi pencatatan keuangan di Kantor Kecamatan Cipayung, Depok, Rabu, 10 April 2025.
Pelatihan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara pengembang aplikasi Kantong UMKM, PT Trans Digital Cemerlang (TDC), PT Eastern Global Remittance (EGR) selaku penyedia layanan pembayaran digital, dan Pemerintah Kota Depok.
Iskandar menilai aplikasi ini sangat bermanfaat karena tidak memerlukan kertas (paperless), gratis, fleksibel, dan dapat diakses melalui telepon genggam dari mana saja. Ia juga menyebut pencatatan digital lebih rapi dibandingkan cara manual.
“Kami dari dinas sangat terbantu dengan pelatihan-pelatihan seperti ini. Materi yang diberikan juga bisa langsung dipraktikkan oleh pelaku UMKM,” ujarnya kepada ratusan peserta pelatihan.
Sementara itu, inisiator aplikasi Kantong UMKM, Adha Wahyudi, mengatakan aplikasi ini dirancang untuk mendorong pelaku usaha mikro di Indonesia menjadi lebih maju dan bankable.
“Awalnya kami berdiskusi dengan PT TDC soal tantangan UMKM dari hulu ke hilir. Dari situ muncul ide untuk membuat aplikasi pencatatan digital bernama Kantong UMKM,” kata Adha yang akrab disapa Coach Adha.
Ia menjelaskan bahwa aplikasi Kantong UMKM dapat menghasilkan laporan keuangan harian, mingguan, maupun bulanan. Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pencatatan nota pembelian secara digital.
Aplikasi ini gratis dan mendukung berbagai fitur seperti multiuser, kasir digital, transfer saldo real time, QRIS, pembayaran digital, dan transaksi cepat kurang dari satu menit. Pengguna juga bisa mengubah atau menambah informasi harga produk dengan mudah.
“Aplikasi kami juga menyediakan layanan pembayaran PPOB, top up, dan pulsa, yang tidak dimiliki oleh enam kompetitor lain yang telah kami survei,” ungkapnya.
Kantong UMKM dikembangkan sebagai aplikasi POS sederhana berbasis Android yang menekankan pada kecepatan dan kemudahan penggunaan. Adha berharap digitalisasi keuangan melalui aplikasi ini bisa berkembang tak hanya di Depok, tetapi juga di seluruh Indonesia.
“Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan UMKM yang berkualitas dan melek digital,” pungkasnya.