Grab Disorot Usai Aksi Ojol di Sejumlah Kota, Kemenaker bakal Buat Aturan Baru

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan. MTVN/Triawati

Grab Disorot Usai Aksi Ojol di Sejumlah Kota, Kemenaker bakal Buat Aturan Baru

Rahmatul Fajri • 20 April 2025 11:55

Jakarta: Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Imannuel Ebeneizer menyoroti aksi demonstrasi yang dilakukan pengemudi ojek online di sejumlah kota terhadap aplikator Grab. Dia memastikan bakal ada aturan baru yang lebih baik untuk pengemudi.

"Aplikator-aplikator asing ini dengan mengedepankan kesejahteraan para drivernya. Kami akan buat aturan di Kemenaker untuk lebih menyejahterakan para driver-driver ojek online," ujar Noel, sapaan Imannuel Ebeneizer, melalui keterangannya, Minggu, 20 April 2025.

Dia juga menekankan dengan menggunakan istilah 'mitra', aplikator maupun pengemudi online, harus sama-sama diuntungkan. Bukan merugikan satu pihak, yakni pengemudi online yang diposisikan sebagai mitra. 

Noel mendukung penuh aksi demonstrasi yang dilakukan pengemudi Grab di sejumlah kota pada Kamis, 17 April 2025. Namun, dia meminta pengemudi ojek online yang melakukan aksi tetap menjaga kondusivitas. 

"Sebagai pemerintah, kami akan komunikasikan dengan aplikator. Saya mendukung driver Grab unjuk rasa tetapi harus dengan cara-cara elegan dan tanpa kekerasan," kata dia.
 

Baca Juga: 

2.000 Rumah Subsidi Disiapkan untuk Pengemudi Ojek dan Taksi Online, Ini Kriterianya


Ratusan mitra pengemudi Grab menggelar demonstrasi di beberapa kota, seperti di Cirebon, Semarang, Mataram, dan Kupang. Massa aksi menuntut Grab menghapus 'paket hemat' atau layanan 'Grab Hemat' yang diberlakukan sejak 17 Januari 2025. 

Keberadaan paket hemat yang menjadi program Grab disebut merugikan pengemudi online. Sebab, pendapatan mereka berkurang. 

Sementara itu, mitra Grab di Mataram menggeruduk dan menyegel Kantor Grab. Mereka mendesak Grab diusir dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Koordinator aksi, Rudy Santono, menjelaskan aksi yang mereka lakukan dimulai sejak Senin 2025. Saat itu, mereka menyampaikan sejumlah tuntutan kepada manajemen Grab Mataram. 

Meski diberi waktu 3x24 jam untuk merespons tuntutan para pendemo, hingga batas akhir waktu yang ditentukan, Kamis, 17 April 2025, Manajemen Grab Mataram belum merespons tuntutan para mitra. 

Lantaran tak ada kepastian jawaban, massa aksi dari pengemudi Grab menyegel Kantor Grab di Kota Mataram.

"Kalau tuntutan tidak dipenuhi, jangan ada Grab di Lombok. Gak masalah, kita masih punya aplikasi yang lain. Ndak perlu ada Grab di Lombok, kalau dia masih merugikan teman-teman ojol dan driver online," kata Rudy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)