Rapat tertutup terkait infrastruktur dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Jakarta, Senin sore 14 April 2025. Dokumentasi/ Pemkab Malang.
Daviq Umar Al Faruq • 15 April 2025 13:52
Malang: Bupati Malang, M Sanusi, mengusulkan percepatan pembangunan jalan tol Kepanjen-Malang. Usulan ini disampaikan saat mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam rapat tertutup terkait infrastruktur bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Jakarta8, Senin sore, 14 April 2025.
Jalan tol sepanjang 30 kilometer ini diketahui telah masuk dalam proyek prioritas Pemerintah Pusat untuk periode 2025-2029. Sanusi berharap dengan dukungan langsung dari Kementerian PU, proyek strategis ini dapat segera terealisasi.
"Termasuk itu (jalan tol Malang-Kepanjen) dan pekerjaan-pekerjaan lain yang dibutuhkan masyarakat, antara lain untuk irigasi dan pengairan," kata Sanusi seusai rapat.
Pada pertemuan ini, Bupati Sanusi tak ingin melewatkan kesempatan untuk mendorong proyek tol yang diyakini akan memberikan dampak signifikan bagi mobilitas dan perekonomian di wilayah Malang Selatan. Selain itu ia juga menyampaikan terkait perkembangan jalan penghubung Kecamatan Kepanjen-Pagak sepanjang 16 kilometer.
"Saya ajukan semuanya ke Bapak Menteri Pekerjaan Umum, agar dapat menunjang program-program perbaikan jalan di Kabupaten Malang," jelasnya.
Dalam rapat tersebut Menteri Dody menegaskan komitmen Pemerintah Pusat dalam mendukung target swasembada pangan melalui pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi di Jawa Timur.
Menteri Dody mengungkapkan bahwa Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi menjadi dasar kuat untuk mendukung daerah mencapai swasembada pangan.
Terkait hal ini, Bupati Sanusi meminta bantuan Kementerian PU dalam memperbaiki infrastruktur irigasi yang rusak akibat bencana alam. Pasalnya, produksi pertanian di Kabupaten Malang menurun signifikan karena hanya bisa sekali panen dalam setahun akibat banyak tanggul dan bendungan rusak akibat banjir sehingga membutuhkan perhatian khusus dari Pemerintah Pusat.
"Produksi padi di Kabupaten Malang menurun karena banyak tanggul-tangkul yang jebol seperti Sungai Konto, Sungai Lesti, Sungai Sumberbanteng sehingga banyak persawahan tidak dapat diairi," ungkapnya.
Dalam rilis Kementerian PU, Menteri Dody menyebut dengan Inpres ini, pihaknya memiliki payung hukum jelas untuk melakukan intervensi terhadap jaringan irigasi daerah, termasuk saluran tersier. Ia pun minta para Bupati segera mengirimkan surat resmi terkait kebutuhan masing-masing agar bisa segera diproses.
Infrastruktur irigasi merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi, yang berperan penting dalam target produksi Gabah Kering Panen (GKP) Jawa Timur sebesar 12,6 juta ton pada 2025. Oleh karena itu, Kementerian PU siap mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar, khususnya untuk sumber daya air yang menunjang pertanian.
Sementara Khofifah mengapresiasi respons cepat Menteri Dody dan jajaran Kementerian PU. Ia mengatakan dukungan pusat sangat krusial agar target produksi gabah bisa tercapai.
"Kami sangat membutuhkan dukungan konkret dari Kementerian PU, khususnya dalam bentuk DAK sumber daya air, untuk mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dan mengembangkan saluran baru yang dibutuhkan petani," ungkap Khofifah.