India-Inggris Sambut Babak Baru Kerja Sama Dagang dan Investasi

PM India Narendra Modi berjabat tangan dengan PM Inggris Keir Starmer. (Anadolu Agency)

India-Inggris Sambut Babak Baru Kerja Sama Dagang dan Investasi

Muhammad Reyhansyah • 11 October 2025 17:48

Mumbai: Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri India Narendra Modi memuji kesepakatan dagang antara kedua negara sebagai langkah transformasional, dengan kerja sama yang disebut mulai menunjukkan hasil nyata.

Mengutip dari Al Jazeera, Jumat, 10 Oktober 2025, kedua negara menandatangani perjanjian dagang pada Juli lalu untuk menurunkan tarif pada berbagai produk mulai dari tekstil, mobil, hingga wiski dan rempah sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha. Targetnya, volume perdagangan akan meningkat sebesar £25,5 miliar atau sekitar Rp563 triliun pada 2040.

Berbicara di Forum CEO India–Inggris di Mumbai, Starmer mengatakan bahwa sejak perjanjian itu diteken, nilai perdagangan dan investasi kedua negara telah naik £6 miliar atau sekitar Rp132,49 triliun dalam tiga bulan terakhir. Ia menegaskan, “Ini baru awal. Saatnya berinvestasi pada Inggris, pada hubungan ini, dan pada masa depan bersama.”

Modi menyebut kunjungan Starmer sebagai cerminan “energi baru dan visi luas” dalam kemitraan bilateral. “Dinamika India dan keahlian Inggris menciptakan sinergi unik,” katanya dalam bahasa Hindi.

Kementerian Luar Negeri India mengumumkan pembentukan pusat konektivitas dan inovasi, pusat bersama untuk kecerdasan buatan (AI), serta asosiasi industri mineral strategis guna memperkuat rantai pasok dan teknologi hijau.

Dari sisi investasi, kantor perdana menteri Inggris menyebut 64 perusahaan India akan menanamkan modal sebesar £1,3 miliar atau sekitar Rp28,71 triliun di Inggris.

Meski hubungan ekonomi kian erat, kedua negara tetap memiliki perbedaan pandangan mengenai perang Rusia–Ukraina.

Setelah Modi mengucapkan selamat ulang tahun kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, Starmer berseloroh bahwa ia “tidak akan melakukan hal yang sama,” mengingat dukungan kuat Inggris terhadap Ukraina.

Menanggapi pertanyaan media soal pembelian minyak Rusia oleh India, Starmer mengatakan isu tersebut turut dibahas dan menegaskan bahwa “kedua pihak menginginkan akhir bagi perang itu.”

Sebagai bagian dari pendekatan strategis yang lebih luas, Inggris juga menandatangani kontrak senilai £350 juta atau sekitar Rp7,73 triliun untuk memasok rudal multi-peran ringan bagi militer India. Fase berikutnya, dengan nilai awal £250 juta atau sekitar Rp5,52 triliun, mencakup kolaborasi pengembangan mesin listrik untuk kapal perang.

Bagi India, ketergantungan lama pada alutsista Rusia menjadi tantangan tersendiri. Sementara Barat menjatuhkan sanksi terhadap Moskow, New Delhi justru memperdalam hubungan dagang dengan Rusia, terutama lewat impor minyak mentah.

“India akan mengambil langkah apa pun untuk melindungi kepentingan nasional dan keamanan ekonominya,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, yang juga menekankan bahwa pembelian minyak Rusia justru dilakukan setelah Eropa mengalihkan pasokan energinya dari Moskow.

Baca juga:  Patung Gandhi di Inggris Jadi Sasaran Vandalisme, India Bereaksi Keras

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)