Pusat gempa di Pulau Karatung.
Lukman Diah Sari • 10 October 2025 12:10
Manado: Sejumlah warga di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, mengaku sempat panik dengan guncangan gempa bumi magnitudo (M) 7,6 pada Jumat, 10 Oktober 2025, pukul 08.43 WIB. Guncangan gempa dirasakan cukup kuat.
"Getaran gempa cukup kuat satu menit lamanya. Saya langsung keluar ruangan untuk menghindari dampak buruk," kata Sekretaris Kecamatan Tahuna Barat, Kabupaten Kepulauah Sangihe, Joffre Dalita, Jumat, 10 Oktober 2025, melansir Antara.
Dia mengatakan gempa bumi yang berpusat di barat laut Pulau Karatung, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud itu, membuat dirinya serta sejumlah staf kantor kecamatan panik. Apalagi, JOffre mengaku melihat langsung sejumlah tiang listrik bergoyang dengan keras.
"Apalagi lokasi tempat tinggal kami ada di pesisir pantai, serta berjaga jangan sampai ada tsunami. Ketika BMKG umumkan peringatan dini potensi tsunami dicabut, kami langsung lega," tegas Dalita.
Sementara itu, salah satu warga yang tinggal di Melonguane, Ibu Kota Kabupaten Talaud, Alwina Inang, mengaku terkejut dengan gempa yang terjadi pagi hari itu. Dia mengaku guncangan gempa dirasakan kuat.
"Saya lagi siap-siap mau ke kantor ada urusan penting, tiba-tiba beberapa benda di rumah mulai bergerak dan bunyi. Ternyata sementara gempa," ujar Alwina.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat mengingatkan warga tetap tenang setelah terjadi gempa M 7,6, itu. Lantaran, pusat gempa berada lebih dekat ke Mindanao, Filipina.
"Warga diharapkan tetap tenang, tetap waspada dan tidak terpengaruh dengan Informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli.