Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat menutup seluruh jalur pendakian dan aktivitas wisata di tiga gunung. Metro TV
9 October 2025 16:22
Padang: Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat menutup seluruh jalur pendakian dan aktivitas wisata di tiga gunung. Penutupan berlaku untuk Gunung Marapi, Gunung Singgalang, dan Gunung Tandikek.
Keputusan penutupan dilakukan dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan pengunjung. Sarana dan prasarana pengelolaan Taman Wisata Alam di ketiga kawasan tersebut dinilai belum memadai.
Meski pengumuman penutupan telah disampaikan dan spanduk larangan dipasang, BKSDA masih menerima laporan aktivitas pendakian. Pendaki diduga menggunakan jalur tidak resmi untuk memasuki kawasan gunung.
"Penutupan ini berlaku sampai waktu yang belum ditentukan dan dilakukan demi keselamatan serta ketertiban bersama. Kami berharap seluruh pihak mematuhi aturan yang berlaku," kata Kepala KSDA Marapi, Singgalang dan Tandikek, AA Jusmar, Kamis, 9 Oktober 2025.
BKSDA terus melakukan monitoring dan evaluasi lapangan untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan penutupan. Petugas berkoordinasi dengan aparat TNI, Polri, dan pemerintah nagari dalam melakukan pengawasan.
Baca Juga : Gunung Ibu Meletus, Kolom Abu Capai 2.000 Meter
Patroli rutin dilakukan di sejumlah jalur tidak resmi yang kerap digunakan pendaki. Langkah ini untuk mencegah adanya aktivitas pendakian yang membahayakan keselamatan. Penertiban ini merupakan bagian dari upaya BKSDA menata kembali pengelolaan wisata alam di kawasan konservasi. Tujuannya agar kawasan dapat dibuka kembali dengan sistem pengelolaan yang lebih aman dan tertib.
Pengelolaan yang berkelanjutan menjadi fokus utama dalam penataan ulang ini. BKSDA berkomitmen menyediakan sarana dan prasarana yang memadai sebelum membuka kembali jalur pendakian. Masyarakat dan para pendaki diharapkan mematuhi aturan penutupan sementara ini. Keselamatan dan keamanan menjadi prioritas utama dalam pengambilan keputusan tersebut.
BKSDA akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memperbaiki kondisi kawasan. Evaluasi menyeluruh dilakukan untuk menentukan waktu yang tepat pembukaan kembali jalur pendakian. Dengan penutupan ini, diharapkan tidak ada lagi insiden yang membahayakan keselamatan pendaki. Semua pihak diajak bekerja sama menjaga ketertiban dan mematuhi aturan yang berlaku. (Gusri Elfaishal)