Bendera Amerika Serikat. (US Embassy)
Medcom • 1 July 2024 10:22
Stuttgart: Beberapa pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Eropa telah meningkatkan perlindungan pasukan mereka ke siaga tinggi pada akhir pekan ini.
Menurut dua pejabat AS, tingkat pengamanan dinaikkan ke status tertinggi kedua karena adanya potensi serangan teroris yang dapat menargetkan personel atau fasilitas militer AS.
Dilansir dari CNN, Senin, 1 Juli 2024, salah satu pangkalan militer yang meningkatkan kewaspadaan adalah garnisun Angkatan Darat AS di kota Stuttgart, lokasi berdirinya markas Komando Eropa AS (USEUCOM).
Hari Minggu kemarin, pangkalan tersebut meningkatkan status kewaspadaan ke Kondisi Perlindungan Pasukan atau Force Protection Condition (FPCON) "Charlie." Menurut Angkatan Darat AS, ini adalah status yang diterapkan ketika ada insiden atau intelijen yang menunjukkan kemungkinan tindakan teroris.
Seorang pejabat AS yang bertugas di salah satu pangkalan di Eropa mengatakan kepada CNN bahwa mereka belum pernah melihat tingkat ancaman ini "dalam setidaknya 10 tahun" terakhir. Menurutnya, peningkatan status ini biasanya menandakan militer telah menerima potensi ancaman kredibel.
Juru bicara USEUCOM, Letnan Kolonel Dan Day, menolak berkomentar tentang tingkat peningkatan status keamanan. Namun ia mengatakan kepada CNN bahwa USEUCOM "terus-menerus menilai berbagai faktor yang berperan dalam keselamatan komunitas militer AS di luar negeri. Sebagai bagian dari upaya itu, kami sering kali mengambil langkah tambahan untuk memastikan keselamatan anggota layanan kami. Untuk alasan keamanan operasional, kami tidak akan membahas langkah-langkah spesifik, tetapi kami tetap waspada."
"USEUCOM terus memantau lingkungan keamanan untuk memastikan personelnya mendapat informasi dan berada dalam posisi terbaik untuk memastikan keselamatan diri, keluarga, dan orang yang mereka cintai. Seperti biasa, USEUCOM menyarankan personel di wilayah Eropa untuk tetap waspada dan siaga setiap saat," tambahnya.
Belum diketahui intelijen apa yang memicu peningkatan keamanan ini. Namun, otoritas Eropa telah memperingatkan potensi ancaman teroris di Eropa, terutama menjelang Olimpiade Paris di bulan Juli dan selama kejuaraan sepak bola Eropa yang sedang berlangsung di Jerman.
Pemerintah Jerman telah mendatangkan 580 polisi internasional untuk membantu keamanan bersama dengan aparat keamanan lokal. Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan bahwa menjelang turnamen, "Kami mempersiapkan diri untuk semua bahaya yang mungkin terjadi: dari aksi teror hingga penjahat dan perusuh."
Prancis juga telah mempersiapkan kemungkinan ancaman teroris terhadap Olimpiade yang akan dimulai bulan ini. Menurut kedutaan AS di Prancis, sejak Maret Prancis telah menaikkan sistem peringatan keamanan nasionalnya ke tingkat tertinggi.
Kedubes AS mengatakan bahwa, "pihak berwenang Prancis secara aktif memantau ancaman teroris dari kelompok-kelompok terorganisir dan individu-individu yang teradikalisasi."
"Serangan dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan lokasi wisata, acara olahraga dan budaya besar, dan area publik lainnya yang menarik banyak warga sipil," tutur Kedubes AS. (Shofiy Nabilah)
Baca juga: Militer AS: ISIS Rencanakan Serangan ke Eropa