Partai Demokrat Putus Asa dengan Penampilan Joe Biden Pada Debat Pertama

Atlanta: Anggota Partai Demokrat yang menyaksikan debat calon Presiden Amerika Serikat (AS) ini khawatir dengan penampilan Presiden Joe Biden. Mereka khawatir bahwa presiden tidak bersikap lebih tegas terhadap kebohongan Donald Trump atau tidak cukup jelas tentang visinya sendiri dan apa yang telah dilakukannya untuk negara.

"Bencana," kata seorang anggota parlemen kepada CNN.

"Trump tampak masuk akal meskipun dia berbohong dengan kecepatan tinggi. Biden tidak dapat dipahami,” ucap anggota parlemen itu.

Anggota parlemen lainnya mengatakan kepada CNN bahwa kinerja Biden "semakin membaik tetapi seperti kecelakaan kereta api."

Anggota Partai Demokrat khususnya khawatir bahwa Trump tampak lebih terukur dari biasanya, sementara Biden tidak "menanggapi" kebohongan Trump.

"Saya pikir Joe tampil lebih baik daripada yang dia lakukan dalam 15 menit pertama, dan Trump hanya berbohong selama debat. Tetapi saya berharap Joe lebih kuat dalam menanggapi," kata anggota parlemen lainnya.

Melalui penampilan ini Partai Demokrat putus asa atas penampilan debat Presiden Joe Biden pada Kamis malam, yang begitu memukau sehingga beberapa bahkan secara pribadi mempertanyakan apakah ia harus tetap menjadi calon partai.

Biden muncul di panggung dengan suara lembut dan terbata-bata serta tatapan mata yang ternganga. Ia berjuang untuk menyelesaikan pemikirannya di beberapa bagian, dan mengalah pada isu-isu seperti aborsi yang menjadi keunggulan Demokrat.

Hanya butuh beberapa menit bagi Demokrat untuk menyadari betapa buruknya keadaan.

"Biden tampak dan terdengar buruk. Ia tidak koheren," kata seorang Demokrat yang menghabiskan waktu bekerja di pemerintahan Biden.

"Mengerikan," kata seorang operator Demokrat lainnya.

Dan seorang Demokrat yang bekerja pada kampanye di seluruh tingkatan berkata dengan sederhana: "Kita kacau."

Pertanyaan yang muncul saat debat hampir bersifat eksistensial: Haruskah orang lain menjadi kandidat Demokrat teratas?

"Sulit untuk membantah bahwa Biden harus menjadi calon kita," kata seorang operator yang bekerja pada kampanye di semua tingkatan selama lebih dari satu dekade.

Debat ini bersejarah karena banyak alasan, tetapi yang paling penting adalah karena debat ini berlangsung sebelum masing-masing kandidat dicalonkan secara resmi di konvensi masing-masing. Konvensi Nasional Demokrat akan diadakan pada 19 Agustus di Chicago.

Demokrat telah menghabiskan sebagian besar tahun lalu dengan gelisah tentang peluang Biden untuk mengalahkan Trump dalam pemilihan yang oleh banyak orang dianggap sebagai pemilihan eksistensial yang akan menentukan kelangsungan hidup demokrasi Amerika. Namun Biden sendiri bertekad untuk menjadi orang yang akan melawan Trump, bahkan pada satu titik ia berkata langsung: "Jika Trump tidak mencalonkan diri, saya tidak yakin saya akan mencalonkan diri."

Tidak ada penantang Demokrat yang serius yang maju untuk melawan Biden, dan pada titik ini dalam kampanye ia harus memutuskan untuk mundur jika Demokrat memilih calon lain. Jika Biden benar-benar mengundurkan diri, nominasi Demokrat akan diputuskan di lantai pemilihan.

Demokrat bahkan berbicara tentang siapa yang mungkin akan menjadi penggantinya: "Jika saya Gavin (Newsom) atau Gretchen (Whitmer), saya akan menelepon malam ini," kata salah satu dari mereka.

Harris disembunyikan

Ketika Kamala Harris menjabat sebagai wakil presiden dalam pemerintahan Biden, merahasiakannya adalah "salah satu tindakan malapraktik politik terbesar," kata John King dari CNN setelah wawancara langsungnya setelah debat.

"Dia memiliki daya tarik yang besar. Apakah dia memiliki kelemahan? Ya. Partai Republik menganggapnya sebagai beban? Ya. Apakah angka jajak pendapatnya bagus? Tidak. Namun, dia memiliki daya tarik bagi bagian-bagian koalisi Biden yang paling terdampak," jelas King.

“Harris adalah komunikator yang bersemangat, pandai di televisi, dan mereka merahasiakannya selama tiga tahun," kata King.

"Dalam persaingan ketat saat Anda membutuhkan semua orang, itu adalah aset yang seharusnya bekerja untuk mereka sejak hari pertama," tegas King.

King menambahkan, Sekali lagi, dia telah mengubah staf. Dia memiliki masalah. Tidak perlu diragukan lagi. Namun, dia juga memiliki potensi kekuatan bintang.