Inflasi Kawasan Asia dan Pasifik Diprediksi Turun Tahun Ini

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Inflasi Kawasan Asia dan Pasifik Diprediksi Turun Tahun Ini

Annisa Ayu Artanti • 11 April 2024 11:55

Jakarta: Inflasi di kawasan Asia dan Pasifik yang sedang berkembang diperkirakan akan turun ke 3,2 persen tahun ini dan 3,0 persen tahun depan.
 
Ekonom Kepala ADB Albert Park dalam keterangan tertulis Kamis, 11 April 2024 menjelaskan, penurunan inflasi itu terjadi seiring berkurangnya tekanan harga global dan kebijakan moneter yang masih cukup ketat di banyak perekonomian.
 
Namun di luar RRT, inflasi di kawasan ini masih lebih tinggi daripada sebelum terjadinya pandemi covid-19.
 
Baca juga: 

Kenaikan Indeks Produksi Industri Malaysia Didorong Sektor Pertambangan dan Kelistrikan

Harga beras pemicu inflasi

Harga beras turut berkontribusi pada tingginya inflasi harga pangan, terutama bagi perekonomian yang bergantung pada impor.
 
Harga beras kemungkinan akan tetap tinggi tahun ini, menurut Asian Development Outlook (ADO) April 2024. Penyebabnya mencakup kegagalan panen akibat cuaca buruk dan pembatasan India terhadap ekspor beras.
 
Kenaikan biaya pengapalan global akibat serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan kekeringan di Terusan Panama, kemungkinan juga dapat menambah inflasi di Asia, menurut laporan tersebut.
 
"Untuk mengatasi kenaikan harga beras dan melindungi ketahanan pangan, berbagai pemerintah dapat memberikan subsidi yang ditargetkan kepada populasi rentan dan meningkatkan transparansi serta pemantauan pasar guna mencegah manipulasi harga dan penimbunan," urai dia.
 
Lalu, dalam jangka menengah dan panjang, kebijakan perlu difokuskan pada penciptaan cadangan beras strategis guna menstabilkan harga, mempromosikan pertanian berkelanjutan dan diversifikasi tanaman pangan, serta berinvestasi pada teknologi dan infrastruktur agrikultur guna meningkatkan produktivitas.
 
"Kerja sama regional juga dapat membantu dalam mengelola harga beras dan dampaknya, jelas laporan tersebut," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)