Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah Sakit (RS) UPT Vertikal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya. (Dok: Humas Pemprov Jatim)
Amaluddin • 6 September 2024 16:28
Surabaya: Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Surabaya telah diresmikan. Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, optimistis kehadiran rumah sakit ini dapat meningkatkan layanan kesehatan, khususnya untuk pengobatan penyakit kanker, jantung, dan juga stroke di wilayahnya.
"Kita optimis dengan adanya rumah sakit ini masyarakat akan semakin terlayani khususnya untuk pengobatan penyakit kanker, jantung dan juga stroke. Dengan standar pelayanan prima akan meningkatkan kesembuhan, dan harapan kita bisa menurunkan angka kematian akibat tiga penyakit tersebut di Jawa Timur," kata Adhy, di sela peresmian RS Vertikal Kemenkes, Jumat, 6 September 2024.
Tak hanya itu, kata dia, RS Kemenkes Surabaya juga akan bisa membantu rumah sakit di luar Surabaya maupun di luar Jawa Timur, untuk menjadi lebih baik dalam penanganan penyakit kanker, jantung dan stroke.
"Upaya ini bisa mendorong program kesehatan nasional serta memberi banyak manfaat, dan menjadi hub bagi masyarakat khususnya wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," ujarnya.
Adhy berharap keberadaan RS Kemenkes di Surabaya menambah kualitas layanan yang berstandar internasional. Sehingga masyarakat Indonesia yang sering memilih berobat ke luar negeri, dapat memilih RS Kemenkes Surabaya sebagai alternatif rumah sakit yang berkualitas.
"RS Kemenkes Surabaya menjadi rujukan layanan paripurna untuk penyakit stroke, jantung dan kanker," tandasnya.
Sebagai informasi, alasan RS Kemenkes didirikan di Kota Surabaya karena memiliki aksesibilitas dari berbagi daerah di Indonesia. Pertimbangan lainnya, rute penerbangan cukup banyak termasuk jalur internasional ke Asia, Eropa, Amerika dan Australia.
Dengan kemudahan ini diharapkan RS Kemenkes mengurangi beban antrian layanan jantung, kanker, stroke di wilayah Jawa sekaligus memperluas jangkauan layanan kesehatan skala Nusantara dan menjadi rujukan wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, digitalisasi sistem pelayanan kesehatan juga telah diterapkan di rumah saki ini. Sehingga hemat energi, ramah lingkungan serta mengutamakan kebutuhan pasien dan memprioritaskan keselamatan pasien.