Wakil Presiden AS Kamala Harris. (EPA-EFE)
Medcom • 16 October 2024 18:30
Washington: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris pada Selasa kemarin mengkritik kondisi mental dan kebugaran pesaingnya, Donald Trump, setelah mantan presiden dari Partai Republik tersebut menghadiri kampanye politik yang berubah menjadi sesi mendengarkan musik dan berdansa.
Kritik ini dilayangkan hanya tiga pekan menjelang pemilihan umum presiden AS, di mana Harris dan Trump masih terus bersaing ketat di sejumlah survei.
“(Trump seperti) tersesat, bingung, dan terpaku di panggung,” kata Harris, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 16 Oktober 2024.
Pernyataan ini merupakan bagian dari taktik Harris dalam berfokus pada kesehatan dan stabilitas mental Trump, kandidat yang jauh lebih tua dari dirinya.
Harris menyebut kampanye terbaru Trump di Oaks, Philadelphia, berlangsung “aneh” karena malah berubah menjadi semacam pesta dansa.
Awalnya, acara kampanye berjalan normal di mana Trump menjawab pertanyaan dari para pendukung terkait ekonomi. Namun, ketika terjadi dua insiden medis di antara kerumunan, acara berubah menjadi sesi musik selama 39 menit, di mana Trump memutar beberapa lagu favoritnya dan berdansa di atas panggung.
"Siapa sih yang mau dengar pertanyaan, iya kan?" tanya Trump kepada para hadirin.
Dalam momen yang dianggap tidak lazim tersebut, Trump memainkan sembilan lagu, termasuk jenis opera, Guns N' Roses, hingga Elvis Presley, sambil berdiri di tempat dan menatap kerumunan. Aksi ini memunculkan pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisinya.
"Semoga dia baik-baik saja," ucap Harris, mengomentari penampilan Trump di acara kampanye.
Trump tetap melanjutkan kampanyenya di Atlanta pada hari berikutnya, meski terlambat 90 menit. Ia tidak menyinggung ‘pesta dansa’ dari kampanye sebelumnya, dan juga tidak merespons kritik dari Harris dan pihak lain.
Dalam pidato di Atlanta, Trump mengulang retorika lama mengenai keimigrasian dan menyebarkan pernyataan berlebihan mengenai kejahatan para imigran gelap.
Trump, yang saat ini berusia 78 tahun, adalah kandidat tertua yang pernah dicalonkan sebagai presiden di AS. Ia belum merilis laporan kesehatan terkini secara komprehensif, yang memicu kritik dari Harris, yang terus mempertanyakan usia serta kondisi fisik dan mental Trump.
Harris, yang berusia 59 tahun, juga menyoroti bahwa Trump sering kali tampak lelah dan kehilangan kendali selama kampanyenya.
"Pria ini lemah dan tidak layak," sebut Harris. (Angel Rinella)
Baca juga: Kecam Keras Imigran Gelap di AS, Trump Sebut Harris ‘Cacat Mental'