Diskusi berjudul Historical Perspectives on the Bilateral Relation Between Indonesia and Russia di Jakarta, Selasa, 24 September 2024. (Medcom.id)
Medcom • 24 September 2024 19:06
Jakarta: Indonesia-Rusia memiliki hubungan yang kuat sejak Oktober 1953, dan pada 1957 berkomitmen menjajaki kerja sama dalam bidang ekonomi dan militer. Di kalangan negara-negara yang baru merdeka kala itu, Indonesia menjadi salah satu penerima utama bantuan Rusia yang mencakup dukungan dalam pembangunan infrastruktur dan industri.
“Bahan referensi, yang bersama dengan peristiwa politik, juga berisi usulan pengembangan hubungan ekonomi dengan negara dan instrumen yang baru merdeka,” kata Kepala Badan Arsip Federal Federasi Rusia Andrey Artizov dalam diskusi bertajuk ‘Historical Perspectives on the Bilateral Relation Between Indonesia and Russia’ di Jakarta pada Senin, 24 September 2024.
Sebagian besar bantuan yang dilakukan Rusia dialokasikan untuk tujuan pertahanan dan pembangunan industri dengan menciptakan kompleks fasilitas baru di negara-negara berkembang.
“Bantuan Soviet untuk Indonesia tidak hanya meliputi pasokan militer, tetapi juga beragam barang, seperti karet, minyak sayur, gula, dan rempah-rempah,” ujar Artizov.
Sebaliknya, Indonesia menerima kendaraan, traktor, dan berbagai peralatan industri dari Uni Soviet. Kerja sama ini menciptakan peluang untuk membangun infrastruktur vital, termasuk pembangkit listrik tenaga air dan pabrik metalurgi.
“Saya hanya ingin mengatakan bahwa kompleks fasilitas olahraga, pabrik metalurgi berkapasitas 100.000 ton di Pulau Yal, pabrik metalurgi berkapasitas 250.000 ton baja di Pulau Kalimantan, pabrik aluminium, jalan raya, ada sawah di sana, dan lain sebagainya,” tutur Artizov.
Setelah tahun 1959, upaya peningkatan kerja sama semakin intensif, dengan kunjungan pemimpin Indonesia, Soekarno, ke Uni Soviet menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang memperkuat kemitraan kedua negara yang saling menguntungkan.
Dalam konteks geopolitik yang lebih luas, Indonesia menjadi vektor pengaruh Uni Soviet di Asia Tenggara, dengan hubungan yang terus berkembang hingga saat ini. Kerja sama ini bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga mencakup aspek politik dan militer, menjadikan kedua negara mitra strategis yang saling menghargai.
Hal ini disampaikan oleh Artizov, Kepala Badan Arsip Federal Federasi Rusia pada saat diskusi mengenai Historical Perspectives on the Bilateral Relation Between Indonesia and Russia. (Nithania Septianingsih)
Baca juga: Mengenal Sejarah Panjang Indonesia-Rusia