Kurangi Pemanasan Global, Peneliti Sarankan Negara Kaya Berhenti Gunakan Migas pada 2040

harga komoditas migas. Foto: Unsplash.

Kurangi Pemanasan Global, Peneliti Sarankan Negara Kaya Berhenti Gunakan Migas pada 2040

Arif Wicaksono • 10 December 2023 19:03

Brussels: Peneliti menyarankan negara-negara kaya berhenti menggunakan batu bara pada 2030. Kemudian negara itu juga harus berhenti memakai komoditas minyak serta gas pada 2040. Sementara itu, negara-negara miskin harus melakukanya dalam satu dekade lagi.

Hal ini perlu dilakukan agar dunia mempunyai peluang untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius.

Dalam catatan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan badan Perubahan Iklim PBB, yang dibagikan kepada AFP, para ilmuwan iklim dari Institut Penelitian Dampak Iklim (PIK) Potsdam dan Universitas Exeter mengatakan perhitungan baru dilakukan untuk mengurangi ketergantungan fosil.

Direktur PIK Johan Rockstrom mengatakan hal ini sebagai upaya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap untuk mencapai dekarbonisasi pada 2050.

“Diskusi harus berkisar pada upaya serius dan adil untuk mulai menerapkan rencana penghentian bertahap,” kata dikutip dari The Business Times, Minggu, 10 Desember 2023.

Para ilmuwan menghitung dampaknya terhadap minyak dan gas, jika negara-negara kaya Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dapat menghentikan penggunaan batu bara pada 2030, diikuti oleh negara-negara lain di dunia pada 2040.

Mereka berpendapat bahwa negara-negara kaya juga harus berhenti menggunakan minyak dan gas pada 2040, sehingga negara-negara lain akan diberi waktu hingga 2050.

Namun dengan menggunakan studi-studi terbaru yang menunjukkan bahwa anggaran karbon menurun maka hal ini menyiratkan penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap di negara-negara kaya pada awal 2030 dan negara lain pada 2040.

kurangi emisi hingga 2030

Rockstrom dan Pierre Friedlingstein dari Exeter University, mengatakan mereka sejalan dengan  skenario IPCC dan IEA menunjukkan emisi global perlu diturunkan sekitar tujuh persen per tahun, dengan tujuan untuk mengurangi separuh emisi tersebut pada 2030.

Data ini berbeda dengan laporan Badan Energi Internasional (IEA) yang baru-baru ini menyerukan negara-negara kaya untuk memajukan rencana dekarbonisasi pada 2045, dengan Tiongkok mencapai target tersebut pada 2050, yang memberikan waktu lebih lama bagi negara-negara berkembang untuk memangkas emisi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)