Jokowi: Tak Punya Smelter, Nilai Tambah Hasil Tambang Enggak Ada di Indonesia

Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Jokowi: Tak Punya Smelter, Nilai Tambah Hasil Tambang Enggak Ada di Indonesia

Annisa Ayu Artanti • 23 September 2024 12:46

Jakarta: Keberadaan pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter di industri perdagangan dinilai pemerintah sangat penting. Adanya smelter membuat program hilirisasi berjalan, sehingga menghasilkan nilai tambah yang lebih besar.

Saat meresmikan smelter PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) pagi ini, Presiden Joko widodo mengatakan, jika tidak ada smelter Amman di Sumbawa, maka Indonesia hanya mengekspor konsentrat mentahan.

Nilai tambah dari konsentrat mentahan itu didapatkan oleh negara yang memiliki smelter, bukan negara pemilik tambang.
 
Baca juga: 

Smelter Amman Mineral, Jokowi Harap Pertumbuhan PDB RI Tak Lagi Andalkan Konsumsi">Resmikan Smelter Amman Mineral, Jokowi Harap Pertumbuhan PDB RI Tak Lagi Andalkan Konsumsi

 



Aktivitas penambangan di area operasional Amman. Foto: Dokumen Amman
 

Mengolah 900 ribu ton konsentrat


"Kalau penambangan dan pengolahan di Sumbawa yang dikerjakan oleh PT Amman ini mengolah 900 ribu ton konsentrat per tahun. Bayangkan kalau selamanya hanya diekspor dalam bentuk konsentrat mentahan, nilai tambahnya tidak berada di kita, nilai tambahnya berada di negara-negara yang memiliki smelter, sehingga keberanian dan niat baik dari PT Amman saya sangat mengapresiasi sekali," kata Jokowi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin, 23 September 2024.

Jokowi menuturkan, nantinya di smelter baru Amman di Sumbawa Barat ini akan memiliki kapasitas produksi 220 ribu ton katoda tembaga, 18 ton kurang lebih emas, 55 ton perak, dan 850 ribu ton asam sulfat by product.

"Ini saya berharap dengan pengoperasian smelter ini betul-betul bisa memberikan multiplier effect sebanyak-banyaknya, baik bagi masyarakat yang membuka lapangan kesempatan lapangan kerja dan juga kita harapkan PDRB di Provinsi Nusa Tenggara Barat bisa naik," ucap dia.

Adapun untuk membangun fasilitas smelter ini Jokowi menyebut, PT Amman Mineral merogoh dana hingga Rp21 triliun.

"Ini bukan uang yang kecil. Investasi ini adalah investasi yang sangat besar dan menggunakan teknologi double flash cyclone untuk menghasilkan katoda tembaga sebagai produk utama," ujar dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)