Ilustrasi: Medcom.id
Medcom • 29 August 2024 12:46
Bangkok: Setidaknya enam orang meninggal dunia dan lebih dari 20 lainnya dirawat di rumah sakit di Thailand setelah mengonsumsi minuman keras oplosan. Menurut laporan pihak berwenang setempat, miras opolosan itu mengandung metanol.
Pemerintah ibu kota Thailand memberi pernyataan bahwa insiden ini terutama terjadi di distrik Khlong Sam Wa, tepi barat laut Bangkok. Di mana pihak berwenang menemukan 19 kios minuman keras ilegal di pinggir jalan.
“Enam orang meninggal di rumah sakit dan 22 lainnya dalam kondisi kritis pada Rabu pagi,” ujar Pemerintah Metropolitan Bangkok, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis 29 Agustus 2024.
Salah satu kerabat peminum yang selamat mengatakan kepada penyiar publik ThaiPBS, “Setelah minum, ayah saya mengatakan gejalanya mengingatkannya pada refluks gas, dan hal berikutnya yang dia ingat adalah berada di ICU.”
Thailand, yang mayoritas penduduknya beragama Buddha, memiliki undang-undang ketat mengenai alkohol, membatasi penjualan minuman keras pada jam-jam tertentu dan melarangnya pada hari-hari keagamaan. Namun, menurut para kritikus aturan ini justru memicu berkembangnya pasar gelap yang menjual alkohol murah yang dibuat di tempat penyulingan tersembunyi yang tidak teregulasi, yang secara lokal dikenal dengan sebutan “Ya Dong”.
Pejabat lokal tertinggi di distrik Khlong Sam Wa, Somwang Chaiprakraiwan, mengatakan pada AFP bahwa pihak berwenang telah melakukan tindakan tegas terhadap toko-toko alkohol ilegal di daerah tersebut. Polisi dan Departemen Cukai telah menangkap dan menahan mereka yang terlibat.
Minuman keras ilegal sering kali dibubuhi dengan metanol untuk meningkatkan potensinya. Jika tertelan, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati dan kematian. (Shofiy Nabilah)