Ekonomi Selandia Baru Bangkit dari Resesi

Ekonomi Selandia Baru. Foto: Unsplash.

Ekonomi Selandia Baru Bangkit dari Resesi

Arif Wicaksono • 20 June 2024 12:20

Auckland: Perekonomian Selandia Baru keluar dari resesi dengan sedikit ekspansi pada kuartal pertama. Produk Domestik Bruto (PDB) Selandia Baru naik 0,2 persen dari kuartal sebelumnya. Ekonomi membaik karena alami penurunan 0,1 persen pada bulan sebelumnya.
 

baca juga: 

Menko Airlangga Bahas Impor Susu hingga Ekspor Buah Indonesia dengan Selandia Baru


Melansir Business Times, Kamis, 20 Juni 2024, hasil ini sesuai dengan ekspektasi para ekonom memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,1 persen secara kuartalan. Secara tahunan PDB naik 0,3 persen dari kuartal tahun sebelumnya atau mengalahkan perkiraan 0,2 persen.

Tiga dari 16 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan kontraksi pada kuartal pertama, sementara dua ekonom memperkirakan pertumbuhan nihil dan sisanya memperkirakan pertumbuhan.

Pendorong utama pertumbuhan kuartal pertama adalah peningkatan belanja wisatawan dan produksi primer, sementara manufaktur dan konstruksi menurun, kata badan statistik. PDB per kapita menyusut 0,3 persen dibandingkan kuartal keempat, penurunan keenam berturut-turut.

Perekonomian sedang mengalami kesulitan karena Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) mempertahankan suku bunga utama sebesar 5,5 persen, tertinggi sejak 2008. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi. Meskipun imigrasi yang kuat dan pemulihan pariwisata membantu aktivitas, biaya pinjaman yang tinggi membatasi belanja konsumen dan investasi bisnis.

Sesuai perkiraan

Hasil PDB sesuai dengan perkiraan RBNZ sebesar 0,2 persen pada kuartal tersebut. Bank sentral bulan lalu mengisyaratkan pihaknya tidak berniat menurunkan suku bunga hingga paruh kedua tahun 2025, dengan alasan inflasi inti yang keras kepala.

Kepala Ekonom RBNZ Paul Conway mengatakan perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan moneter yang ketat diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke kisaran target bank sebesar 1 hingga 3 persen, yang diperkirakan akan terjadi akhir tahun ini.

"Kami mengalami beberapa penderitaan jangka pendek. Idenya adalah keuntungan dari inflasi yang rendah dan stabil akan bermanfaat," tegas dia.

Sebagian besar ekonom memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan dilakukan pada bulan-bulan terakhir 2024 atau awal 2025. Investor telah sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga resmi sebesar 25 basis poin pada November.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)