Sentimen Positif Domestik Buat IHSG Berhasil Menguat

Ilustrasi IHSG. Foto: MI/Usman.

Sentimen Positif Domestik Buat IHSG Berhasil Menguat

Arif Wicaksono • 20 June 2024 17:48

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil naik pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG mendapatkan sentimen dari surplus neraca dagang Indonesia selama 49 bulan terakhir.

Dikutip dari Investing IHSG naik 6819 atau 1,37 persen pada penutupan perdagangan Kamis, 20 Juni 2024. Secara year to date IHSG masih melemah 6,89 persen.
 

baca juga: 

Jelang Pengumuman BI Rate, IHSG Menguat


Di sisi lain, pada Mei 2024, Indonesia catatkan surplus neraca dagang sebesar USD2,93 miliar atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat surplus USD2,72 miliar.

Ekspor pada Mei 2024 tumbuh 13,82 persen mom menjadi USD22,33 miliar, sedangkan impor naik 14,82 persen mom ke level USD19,4 miliar.

Secara keseluruhan neraca dagang nasional surplus dalam 49 bulan beruntun. Posisi neraca dagang yang solid akan menambah Cadangan Devisa (Cadev) sebagai stabilitas eksternal.

Sementara itu, Bank Indonesia memutuskan untuk menahan BI-Rate tetap pada level 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung hari ini. Sementara untuk suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00 persen.

Kredit naik 12,15%

Bank Indonesia (BI) juga mencatat kredit tumbuh tinggi sebesar 12,15 persen secara year on year (yoy) pada Mei 2024 didorong oleh pertumbuhan kredit di sebagian besar sektor ekonomi, terutama perdagangan, industri, dan jasa dunia usaha.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan penjualan dan belanja modal korporasi tetap positif sehingga mendorong kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi.

Dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit terjaga, didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga menjadi sebesar 8,63 persen (yoy) dan berlanjutnya strategi realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan serta dukungan likuiditas seiring dengan penerapan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) oleh BI.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga tetap kuat, terutama dari kelas menengah dan atas, seiring dengan ekspektasi penghasilan yang meningkat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)