Change Indonesia Yakin Anies Baswedan Membawa Perubahan

Komunitas aktivis prodemokrasi dan pergerakan mahasiswa yang tergabung dalam Change Indonesia duduk di halaman Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung.

Change Indonesia Yakin Anies Baswedan Membawa Perubahan

Media Indonesia • 9 October 2023 11:18

Bandung: Sejumlah aktivis 1998 dan masyarakat sipil di Kota Bandung Jawa Barat (Jabar), membentuk organisasi relawan pendukung bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bernama Change Indonesia.

Mereka meyakini pasangan tersebut dapat membawa perubahan lebih baik. Deklarasi dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dilakukan di Halaman Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Minggu, 8 Oktober, berbagai organisasi masyarakat sipil turut hadir di acara tersebut.

Anies Baswedan mengaku senang dapat bertemu dengan para aktivis 1998 di Gedung Indonesia Menggugat. Ia menilai para aktivis yang hadir memiliki rekam jejak perjuangan yang baik.

"Saya senang sekali karena bertemu dengan teman-teman aktivis, ini adalah teman-teman yang memiliki rekam jejak berjuang agar Indonesia lebih baik. Rekam jejak memperjuangkan yang tersingkirkan dan terkalahkan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Dengan dukungan para aktivis 1998 yang tergabung di Change Indonesia, Abies sangat mengapresiasi langkah yang diambil para aktivis. Sekaligus semakin meyakinkan dirinya bahwa tengah berada di rel yang benar.

"Mereka berkumpul menyatakan sikap mendukung pasangan AMIN dan kami sampaikan apresiasi terima kasih, buat kami lebih semangat peristiwa ini malah yakin kita berada di rel yang benar," ungkapnya.

Anies melanjutkan manifesto yang dimandatkan para aktivis 1998 kepada dirinya akan dibawa untuk diperjuangkan terus.

Ketua Presidium Change Indonesia Eko Arif Nugraha mengatakan para aktivis 1998, petani dan organisasi masyarakat sipil lainnya memberikan mandat kepada pasangan Amin untuk memperjuangkan masyarakat. Ia menilai kondisi saat ini, Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Acara diskusi bertajuk "Demi Ibu Pertiwi, Saatnya Perubahan" semestinya diadakan didalam Gedung GIM karena telah mengantongi izin tertulis. Namun secara mendadak pada Sabtu, 7 Oktober yang dikelola UPTD Pengelolaan Taman Budaya Jabar dibawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) Jabar, dibatalkan.

Pembatalan disampaikan seorang pegawai dari Disparbud Jabar secara lisan ke panitia kalau acara diskusi di dalam GIM dibatalkan. Pemberitahuan pembatalan itu disampaikan tanpa surat tertulis dan hanya disampaikan secara verbal hanya beberapa jam menjelang pelaksanaan acara.

Ketua BaleAmin Jabar, KH Maman Imanulhaq mengatakan, bahwa apa yang terjadi sebagai preseden buruk, dalam tata kelola kegiatan acara d ruang-ruang publik yang dimiliki pemerintah. GIM sebagai situs bersejarah adalah ruang publik.

Di mana publik bisa melakukan kegiatan, berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat sebagaimana dijamin oleh konstitusi. Pembatalan sepihak ini, jelas menyakiti perjuangan para aktivis pro demokrasi, karena pada dasarnya acara-acara diskusi kebangsaan ini telah dijamin oleh konstitusi.

"Hanya karena yang datang kebetulan adalah salah satu capres yang diminta berpendapat soal perubahan bangsa saat ini, sepertinya ada yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran sosok capres pengusung perubahan ini. GIM merupakan gedung yang memiliki nilai sejarah penting, Soekarno dan para pemuda PNI (Partai Nasional Indonesia) diadili di GIM yang dulu bernama Landaraad Bandung pada tahun 1930," ungkapnya.

Menurut Maman, upaya pembatalan yang dilakukan oleh oknum pegawai Disparbud Jabar ini, bukanlah keputusan resmi. Dengan begitu, panitia pun tetap akan menggelar acara sesuai rencana, meski hanya di luar. Upaya pembatalan sepihak ini, jelas-jelas merupakan tindakan menghalang-halangi, represif dan tidak berkeadilan, kepada salah satu pilihan rakyat dalam menyampaikan aspirasi politik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)