Tim Pencari Temukan 5 Jenazah Tentara Korban Jatuhnya Pesawat Osprey

Lima jenazah awak pesawat Osprey yang jatuh ditemukan. (Kyodo News).

Tim Pencari Temukan 5 Jenazah Tentara Korban Jatuhnya Pesawat Osprey

Marcheilla Ariesta • 5 December 2023 07:03

Yakushima: Tim pencari Amerika Serikat (AS) dan Jepang menemukan lima mayat di reruntuhan pesawat militer AS yang jatuh di dekat pulau Yakushima pekan lalu. Pesawat tersebut, yang merupakan pesawat hybrid CV-22 Osprey, membawa delapan orang saat jatuh pekan lalu.

Sebelumnya, hanya satu mayat yang ditemukan.

Dua dari lima jenazah yang ditemukan pada Senin sejauh ini telah diangkat.

Kecelakaan itu mendorong Tokyo meminta AS untuk menghentikan penerbangan pesawat Osprey-nya di Jepang.

Pada saat kecelakaan terjadi, Osprey sedang dalam penerbangan pelatihan dari pangkalan udara Korps Marinir AS di Prefektur Yamaguchi dan sedang menuju Pangkalan Udara Kadena di Okinawa.

Pesawat tersebut meminta pendaratan darurat di pulau Yukushima sebelum jatuh di lepas pantai.

Saksi mata kemudian melaporkan bahwa pesawat itu terbalik dan terbakar sebelum jatuh. Penyebab insiden ini masih belum jelas.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin, 4 Desember kemarin, Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS mengatakan bahwa tim gabungan AS dan Jepang bekerja untuk menemukan pesawat tersebut.

“Tim ini memiliki terobosan ketika kapal permukaan dan tim penyelam mereka dapat menemukan sisa-sisa, puing badan pesawat utama pesawat tersebut,” kata Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS, dilansir dari New Zealand Herald, Selasa, 5 Desember 2023.

Upaya untuk mengevakuasi awak kapal yang tersisa dari reruntuhan terus dilakukan, tambah pernyataan itu. Mereka belum teridentifikasi.

Jenazah korban pertama yang diidentifikasi ditemukan hanya beberapa jam setelah kecelakaan.

Angkatan Udara menamainya sebagai Sersan Staf Jake Galliher, seorang penduduk asli Massachusetts berusia 24 tahun yang merupakan bagian dari unit intelijen yang ditugaskan di Pangkalan Udara Yokota di Jepang.

Pertama kali diperkenalkan pada 2007, Osprey berfungsi sebagai helikopter dan pesawat dengan baling-baling.

Dalam insiden terpisah pada Agustus, model Osprey yang berbeda jatuh saat latihan militer di Australia, menewaskan tiga Marinir AS dan melukai 20 lainnya. Kecelakaan lain yang melibatkan Osprey di gurun California tahun lalu menyebabkan kematian lima marinir.

Jepang,satu-satunya negara yang mengoperasikan Osprey, menghentikan sementara armada pesawatnya minggu lalu.

Mereka juga meminta AS untuk melarang terbang 30 pesawat Osprey yang berbasis di Jepang sampai inspeksi dapat dilakukan untuk memastikan keamanannya.

Pentagon mengatakan, unit yang memiliki pesawat tersebut "tidak melakukan operasi penerbangan".

“AS mengambil semua tindakan keselamatan yang tepat, seperti yang kami lakukan pada setiap penerbangan dan setiap operasi,” pungkas Pentagon.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Marcheilla A)