Jelang Kunjungan Presiden Prabowo, Kadin-Kedubes India Susun Substansi Kemitraan Ekonomi

Ketua umum Kadin Anindiya Bakrie. Istimewa.

Jelang Kunjungan Presiden Prabowo, Kadin-Kedubes India Susun Substansi Kemitraan Ekonomi

Arga Sumantri • 22 December 2024 12:56

Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar India di Indonesia menyiapkan serangkaian kegiatan dan substansi kemitraan ekonomi dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke India pada 25-26 Januari 2025. India dan Indonesia mempunyai relasi yang cukup panjang bukan hanya secara histori dan kultural, tapi juga ekonomi, bahkan politik.

"Selama ini kita lihat dua-duanya (Indonesia dan India) merupakan nonaligned countries. Zaman dulu kita ingat mengenai KTT non-blok dunia (kedua negara) bagian dari pendukung upaya ini. Tapi sekarang kita bicara mengenai ekonomi," kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie dalam keterangannya, Minggu, 22 Desember 2024. 

Anindya berterima kasih kepada Duta Besar India yang bersedia hadir. Anindya menjelaskan, dalam diskusi itu, baik Indonesia maupun India telah melihat banyak hal, di antaranya sisi resiliensi atau swasembada pangan, swasembada energi, maupun ketahanan kesehatan.

"Bapak Presiden (Prabowo) diundang menjadi tamu spesial, guest of honor, pada Republic Day (Hari Kemerdekaan) India pada tanggal 26 Januari (2025). Jadi kita melihat dari sisi Kadin, bukan saja government to government, tapi juga business to business kita kedepankan," ungkapnya.

Anindya mengungkapkan dirinya mendapat kehormatan didapuk menjadi Ketua India Indonesia Chamber of Commerce (IndCham). "Saya tentu akan mengiyakan karena bagus buat Indonesia," ujarnya.
 

Baca juga: Kadin dan Kemenaker Sepakat Bentuk Satgas UU Ketenagakerjaan yang Baru

Ia berharap IndCham mampu menjadi wadah untuk memperluas konektivitas bisnis kedua negara. Sebagai langkah konkret, Anin memastikan Kadin Indonesia bersama Confederation of Indian Industry (CII) sebagai mitra atau counterpart akan mengadakan forum bisnis saat kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke India pada akhir Januari 2025 mendatang.

"Forum ini akan menjadi ajang untuk memformalkan kolaborasi di bidang ekonomi, investasi, dan perdagangan. Kami di Kadin meyakini, IndCham akan membawa manfaat bagi masyarakat luas, termasuk usaha kecil dan bukan hanya perusahaan besar saja," ujarnya.

Anindya juga berharap kolaborasi Indonesia dan India dapat bermanfaat bagi bangsa kedua negara. India dan Indonesia adalah negara besar. 

"India (berpenduduk) sekitar 1,3 miliar orang, Indonesia hampir 300 juta. Jadi kita lihat bahwa kolaborasi ini benar-benar bisa mensejahterakan (semua)," ungkapnya.

Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty mengatakan, kedua pihak telah membahas bagaimana hubungan bisnis dan ekonomi antara India dan Indonesia dijalin lebih mendalam. Menurutnya, sebagai negara yang sedang sama-sama berkembang, Indonesia dan India bisa berkembang bersama menuju tahun 2045 dan 2047 sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah masing-masing.

"Penunjukan Pak Anindya (sebagai ketua IndCham) adalah langkah besar. Kami optimistis hubungan bisnis dan ekonomi antara India dan Indonesia akan semakin berkembang pesat di masa depan," ujar Sandeep.

Sandeep juga menjelaskan tentang bagaimana perjanjian bisnis dan ekonomi antara India dan Indonesia. Prioritas Presiden Prabowo juga sejalan dengan visi pemerintah India. Menurut Sandeep, akan ada prioritas kolaborasi antara India dan Indonesia berupa kerja sama di bidang keamanan, digitalisasi, kesehatan, pendidikan, bisnis dan ekonomi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)