Ilustrasi Jakarta diguyur hujan deras. Dok. MI
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tentang potensi peningkatan curah hujan ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Potensi cuaca ekstrem ini dipicu dinamika atmosfer, termasuk seruak udara dingin yang melintasi ekuator.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, tanah longsor, dan genangan di dataran rendah. Pihaknya terus memonitor pemicu peningkatan curah hujan yang saat ini aktif.
"Selain menjelang puncak musim hujan di beberapa wilayah, ada yang sudah masuk ke puncak musim hujan, diperparah dengan masuknya seruak udara dingin. Kami memonitor peningkatan indeks seruakan yang melintasi ekuator, angkanya semakin meningkat,” ujar Dwikorita, Jakarta, Minggu, 22 Desember 2024.
BMKG mengidentifikasi sejumlah wilayah yang berisiko terdampak hujan lebat dan bencana terkait:
- Pulau Jawa dan Bali berisiko hujan lebat
- Sumatra bagian barat dan tengah berpotensi curah hujan tinggi yang dapat memicu banjir bandang dan tanah longsor
- Kalimantan bagian tengah dan selatan berisiko genangan akibat hujan intensitas tinggi di dataran rendah
- Sulawesi bagian tengah dan selatan berpotensi gangguan pada transportasi dan aktivitas masyarakat.
Dwikorita mengatakan potensi cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung dalam 2 hingga 7 hari ke depan, meski secara umum potensi ini bisa terus terjadi hingga puncak musim hujan di Januari-Februari 2025. “Fenomena atmosfer yang dinamis dan saling menguatkan membuat kondisi ini perlu terus diantisipasi,” kata dia.
Dwikorita juga memberikan peringatan terkait liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Gelombang tinggi hingga 4 meter diprediksi terjadi di Samudera Hindia, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas wisata laut di kawasan tersebut.
“Gelombang tinggi di Samudera Hindia bisa mencapai lebih dari 2,5 meter, bahkan pada waktu tertentu hingga 4 meter. Sebaiknya hindari kawasan ini untuk wisata,” ujar dia.
BMKG telah menyediakan informasi prakiraan cuaca real-time melalui aplikasi Info BMKG yang juga terintegrasi dengan jalur transportasi darat, laut, dan udara. “Silakan memonitor perkembangan cuaca di aplikasi kami, mulai dari prakiraan untuk wilayah tertentu hingga jalur transportasi, agar liburan tetap aman,” ujar dia.