Bek sayap Indonesia, Asnawi Mangkualam, berduel dengan winger Australia, Jordan Bos (the-afc.com)
Gregorius Gelino • 28 January 2024 23:06
Jakarta: Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro, mengapresiasi performa pasukan Shin Tae Yong ketika menghadapi Australia pada babak 16 besar Piala Asia 2023. Meski kalah 0-4, Indonesia dianggap bisa mengimbangi permainan Australia terutama pada babak pertama.
"Meskipun terlihat beda kelas dari kedua tim namun perjuangan timnas kita patut diapresiasi. Terutama di babak pertama, pemain kita cukup merepotkan Australia. namun sayang penyelesaian akhir kita yang tidak maksimal," kata Indro dalam rilis yang diterima Medcom.id.
Meski demikian, Indro memiliki sedikit catatan tentang skema yang dipergunakan coach Shin. Ia mempertanyakan keputusan mencadangkan Ramadhan Sananta dan Pratama Arhan.
"Di sini saya sedikit mempertanyakan tidak dipakainya Ramadhan Sananta oleh STY, padahal secara kualitas ia memiliki kecepatan, kekuatan dan kemampuan mencetak gol yang baik. Juga tidak dimainkannya Pratama Arhan yang lemparan ked alamnya biasa merepotkan lawan," ujarnya.
Indro juga mengkritik komunikasi antara kiper Ernando Ari dan kelima bek Indonesia. Menurutnya, jika komunikasi mereka lebih baik maka dua gol pada babak pertama bisa diantisipasi.
"Dua gol Australia seharusnya juga tidak perlu terjadi kalau penjaga gawang dan barisan pertahanan kita lebih sigap mengantisipasi serangan lawan. Untuk babak kedua para pemain kita seperti sudah kehabisan tenaga dan pemain Australia pun lebih leluasa menguasai pertandingan," ungkapnya.
Indro menyebut bahwa coach Shin harusnya mengubah strategi pada babak kedua setelah tampil positif pada babak pertama. Tapi, ia optimistis keberhasilan timnas Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya bisa meningkatkan kepercayaan diri rekan sejawatnya dan para junior.
"STY terlalu percaya dengan pemain-pemain line up, meskipun memang di babak pertama bermain cukup baik, seharusnya STY lebih berani mengganti sejumlah pemain untuk mengubah gaya permainan dan memperoleh peluanh-peluang baru," paparnya.
"Semoga dengan masuknya kita ke 16 besar ini membuat para pemain kita baik senior maupun junior lebih percaya diri. Namun saya lebih menekankan perbaikan sistem sepak bola Indonesia seperti kualitas liga, pengembangan sepak bola usia dini dengan membuat kompetisi yang baik karena dengan demikian kita bisa mencetak pemain-pemain kelas dunia yang akan bermain di Timnas Indonesia," bebernya.