3 Ribu Warga Pulau Tagulandang Diungsikan Dampak Erupsi Gunung Ruang

Manado: Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Jumat pagi tadi, 3 Mei 2024 berkunjung ke Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulut, bersama unsur Forum Komunikasi Perangkat Daerah (Forkopimda) meninjau langsung dampak erupsi Gunung Ruang. Total ada 4.700 warga yang terdampak.

"Baik yang ada di posko pengungsian maupun yang memilih ditampung di rumah keluarganya, kami pastikan, semua tertangani dengan baik, semua dapat bantuan," kata Olly.

Dari jumlah warga yang terdampak, sudah ada sedikitnya 3.000 orang diungsikan. Mereka diungsikan menggunakan kapal milik TNI Angkatan Laut, Basarnas, Bea Cukai juga kapal milik pemerintah dan swasta. Pemerintah pun menargetkan dalam tiga hari masyarakat yang masih tertahan di Tagulandang bisa diungsikan, baik ke Kota Bitung, Manado dan Kabupaten Minahasa, dan disiapkan tujuh titik pengungsian.

Olly menyebutkan, erupsi kali ini mendapat perhatian lebih, lantaran terus berulang. PVMBG menaikan level Gunung Ruang menjadi awas, Selasa, 30 April kemarin lebih parah dibandingkan yang terjadi Maret lalu.
 

Baca: 2 Desa di Kaki Gunung Ruang akan Direlokasi

"Daerah ini sebenarnya jadi pperhatian khusus, karena merupakan salah satu sentra perekonomian dan perdagangan di Kabupaen Sitaro. Dan sekarang semua terdampak," sebut Olly.

Hanya saja, Olly  belum menyebutkan kerusakan apa saja yang terjadi dampak erupsi Gunung Ruang, dan berapa kerugian yang dialami warga. "Semua masih dalam perhitungan, masih diassesment oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," sebut Olly.

Karena kondisi tersebut, Pemprov Sulut, Kabupaten Sitaro, dan instansi lain yang membantu dalam penanganan darurat bencana eruppsi Gunung Ruang, untuk tahap pertama mendapat bantuan DSP (Dana Siap Pakai) sebesar Rp1,45 miliar.

"Untuk tahap dua, DSP yang akan disaluurka sebanyak Rp850 juta. Itu untuk Kota Manado dan Bitung, termasuk juga bantuan terpal 500 lembar, tenda kekuarga 100 paket, dan mie instan 300 dus," sebut Kepala BNPB Letjen Suharyatno saat berada di Mando.

Sementara itu, penutupan sementara Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulut masih terus berlanjut. Penutupan tentu berdasarkan hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik Gunung Ruang, meski dari bandara ke Gubung Ruang jaraknya sekitar 95 kilometer.