PM Jepang Fumio Kishida. (EPA)
Willy Haryono • 10 August 2024 14:33
Tokyo: Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah membatalkan kunjungan ke Asia Tengah akhir pekan ini setelah para ahli memperingatkan bahwa risiko "gempa besar" yang terjadi di lepas pantai Pasifik negara itu telah meningkat menyusul gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 pada hari Kamis lalu di wilayah barat daya.
Kishida, yang sedang berjuang melawan tingkat penerimaan publik yang rendah dan menghadapi tantangan terhadap kepemimpinannya dalam pemilihan presiden partai yang berkuasa bulan depan, mengumumkan keputusannya pada konferensi pers pada hari Jumat.
Ia dijadwalkan mengadakan pertemuan puncak dengan para pemimpin Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan di ibu kota Kazakhstan, Astana, pada Jumat malam dan bertemu dengan presiden Mongolia di Ulaanbaatar pada hari Senin, menurut kantor berita Kyodo dan dikutip Guardian, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Badan Meteorologi Jepang pada hari Kamis lalu mengeluarkan peringatan pertamanya tentang risiko gempa bumi besar di sepanjang pantai Pasifik setelah gempa bumi di pulau utama paling selatan Kyushu memicu peringatan tsunami. Tidak ada kematian atau kerusakan besar yang dilaporkan.
Peringatan badan tersebut bahwa risiko gempa bumi besar yang terjadi di sepanjang Palung Nankai lebih tinggi dari biasanya tidak berarti bahwa gempa bumi pasti akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Penyiar publik NHK mengatakan perjalanan luar negeri Kishida telah dibatalkan sehingga ia dapat bersiap untuk segala kemungkinan.
Badan meteorologi Jepang memperingatkan bahwa "jika gempa bumi besar terjadi di masa mendatang, goncangan kuat dan tsunami besar akan terjadi.”
"Kemungkinan gempa bumi besar baru lebih tinggi dari biasanya, tetapi ini bukan indikasi bahwa gempa bumi besar pasti akan terjadi selama periode waktu tertentu,” sambungnya.
Peringatan tersebut berkaitan dengan "zona subduksi" Palung Nankai antara dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik, tempat gempa bumi besar pernah terjadi di masa lalu.
Baca juga: Potensi Tsunami usai Gempa Magnitudo 7,1 Terjang Jepang, Yuk Kenal Ciri-cirinya