Banjir Grobogan, Ribuan Warga Mengungsi

Foto udara penampakan banjir di Grobogan, Jawa Tengah. (MGN/Deo Dwi Fajar Hari)

Banjir Grobogan, Ribuan Warga Mengungsi

Media Indonesia • 6 February 2024 11:47

Grobogan: Banjir melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa, 6 Februari 2024, mengakibatkan ribuan warga mengungsi dan dievakuasi ke tempat lebih aman, bantuan makanan dan obat-obatan mulai didistribusikan, posko dan dapur umum didirikan.

Hingga Selasa, 6 Februari 2024, dampak banjir melanda Kabupaten Grobogan tidak hanya mengakibatkan putusnya ruas jalan Semarang-Purwodadi dan lumpuhnya perjalanan kereta api, tetapi juga ribuan warga di Kecamatan Gubug terpaksa diungsikan ke tempat lebih aman.

"Meluapnya Sungai Tuntang mengakibatkan ribuan rumah di Gubug terendam banjir hingga ketinggian lebih satu meter, warga sekarang mengungsi di masjid, balai desa, dan beberapa tempat aman," ujar Wardani, 55, warga Gubug, Kabupaten Grobogan.

Hal serupa juga diungkapkan Warti, ia bersama suami dan dua anaknya serta ratusan warga terpaksa mengungsi di balai desa, karena tempat tinggal sejak subuh terendam banjir hingga setinggi dada orang dewasa.
 

Baca juga: Hujan Lebat Guyur Sejumlah Wilayah di NTT, Warga Diminta Waspada Bencana

Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan banjir diakibatkan meluapnya tiga sungai yakni Lusi, Serang, dan Tuntang serta jebolnya tanggul Sungai Jragung menjadikan 29 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian air 0,5-1,3 meter.

Selain memutuskan ruas jalan Semarang-Purwodadi dan melumpuhkan perjalanan kereta api, banjir juga mengakibatkan ribuan rumah penduduk dan ribuan hektare sawah.

"Ribuan keluarga mulai kita ungsikan ke tempat aman, sejak tadi malam evakuasi terhadap ribuan warga terus dilakukan," kata Endang Sulistyoningsih.

Selain mendirikan posko dan dapur umum, demikian Endang Sulistyoningsih, tim gabungan dari BPBD, kepolisian, TNI, PMI dan relawan juga terus mendustribusikan bantuan logistik terutama makanan dan obat-obatan serta mendirikan tenda darurat.

"Kondisi darurat, evakuasi terus dilakukan dan bantuan logistik terus kita salurkan, mengingat banyaknya pengungsi di Kecamatan Gubug maka kita dirikan dapur umum," ungkap Endang Sulistyoningsih.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)