Kapal Angkatan Laut Rusia terlihat di sebuah pelabuhan di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 4 November 2024. (Russian Pacific Fleet Press Office / TASS)
Willy Haryono • 5 November 2024 08:41
Surabaya: Indonesia dan Rusia melaksanakan latihan angkatan laut gabungan pertama mereka pada Senin kemarin, sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia mempererat hubungan dengan Moskow. Latihan yang berlangsung selama lima hari ini dibagi dalam dua tahap, yakni di Pangkalan Angkatan Laut Surabaya dan Laut Jawa.
Latihan ini diadakan di tengah sikap netral Indonesia terhadap konflik internasional, seperti perang Ukraina, dan persaingan kekuatan besar antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Namun, Presiden Indonesia yang baru dilantik, Prabowo Subianto, menunjukkan pendekatan yang lebih tegas dalam diplomasi luar negeri, termasuk dengan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Rusia.
Juli lalu, Prabowo mengunjungi Moskow untuk bertemu Presiden Vladimir Putin, di mana ia menegaskan keinginannya untuk memperdalam hubungan antar kedua negara.
Dalam latihan ini, Rusia mengerahkan tiga kapal perang kelas korvet, sebuah kapal tanker menengah, sebuah helikopter militer, dan kapal tunda. Hari Minggu lalu, kapal-kapal Rusia disambut di pelabuhan oleh barisan musik Indonesia yang disiarkan langsung oleh televisi lokal.
Para analis menilai langkah ini sebagai sinyal Prabowo untuk memperkuat hubungan internasional Indonesia dengan kekuatan-kekuatan global seperti Rusia. Dalam pertemuannya dengan Putin, Prabowo menyatakan bahwa Rusia adalah sahabat besar bagi Indonesia dan menegaskan komitmennya untuk mempertahankan serta mempererat hubungan tersebut.
Sebelumnya di tahun 2021, ASEAN yang di dalamnya termasuk Indonesia mengadakan latihan bersama dengan Rusia. Namun latihan terbaru ini adalah pertama kalinya Indonesia menggelar latihan militer bilateral dengan Moskow. Selain kerja sama militer, Indonesia juga memiliki hubungan dagang bernilai miliaran dolar dengan Rusia, walau transaksi pembelian senjata tertunda pascainvasi Rusia ke Ukraina.
Namun, sebagai Menteri Pertahanan sejak 2019, Prabowo tetap mempertahankan kesepakatan pembelian pesawat jet tempur senilai USD1,1 miliar atau setara Rp17,3 Triliun dari Rusia, walau ada ancaman sanksi dari AS.
Latihan ini dinilai sebagai langkah awal bagi Prabowo dalam memperluas pengaruh Indonesia di kancah internasional dan membangun aliansi baru di tengah perubahan geopolitik global. (Angel Rinella)
Baca juga: Kapal Perang Rusia Berlabuh di Surabaya Jelang Latihan Bersama TNI