Dukungan Masuk OECD Hingga Industri Pertahanan Diutarakan PM Inggris ke Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto dan PM Inggris Keir Starmer. Foto: Kantor Perdana Menteri Inggris/No10 Downing Street

Dukungan Masuk OECD Hingga Industri Pertahanan Diutarakan PM Inggris ke Presiden Prabowo

Fajar Nugraha • 21 November 2024 22:39

Jakarta: Pada pertemuannya dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prabowo Subianto menyepakai Kemitraan Strategis yang baru. Salah satu dari empat kemitraan itu adalah di bidang ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia.

Dilansir dari Kantor Perdana Menteri Inggris/No10 Downing Street, ada beberapa poin penting dari kerja sama bidang ekonomi dan pengembangan SDM ini. Salah satu yang penting adalah dukungan Inggris agar Indonesia bisa segera bergabung dengan The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

“Menyadari besarnya tantangan ekonomi global saat ini, kedua kepala pemerintahan sepakat untuk mengupayakan segala cara guna meningkatkan perdagangan antarnegara, mendobrak hambatan untuk menghasilkan pertumbuhan dan lapangan kerja di kedua negara,” ujar pernyataan bersama pada 21 November 2024.

“Kami sepakat untuk bekerja menuju Kemitraan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Inggris yang baru, guna mendorong peningkatan perdagangan dan investasi antara kedua negara,” imbuh pernyataan itu.

Selain itu kedua pemimpin juga mengakui peran investasi, dan menyoroti potensi untuk bermitra dalam memajukan transisi energi dan industri strategis berkelanjutan serta kerja sama industri pertahanan.

“Inggris menyambut hangat permohonan Indonesia untuk bergabung dengan OECD dan akan memberikan paket dukungan teknis untuk membantu Indonesia dalam melaksanakan reformasi yang diperlukan guna memenuhi persyaratan keanggotaan,” sebut kantor Perdana Menteri Inggris.

Tidak hanya itu Inggris mencatat bahwa Indonesia juga telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Melihat manfaat dari kelompok perdagangan yang dinamis ini, dan menyatakan kesediaannya untuk berbagi pengalamannya dalam proses aksesi.

Blue Economy atau Ekonomi Biru menjadi bahasan penting lainnya dari kedua kepala negara. Inggris sadar, sebagai negara maritim yang bangga menghargai pentingnya ekonomi biru.

Menanggapi ambisi Indonesia untuk meningkatkan armada penangkapan ikannya, Inggris menguraikan rencana untuk mendukung upaya industri dalam menyediakan kapal canggih yang inovatif dan berkelanjutan, dengan proyek awal yang sedang dikembangkan.

Hal ini akan mendukung lapangan pekerjaan dan pertumbuhan di kedua negara, sembari memanfaatkan keahlian teknis pembiayaan Inggris dan teknologi hijau.

“Kami juga menyampaikan keprihatinan kami atas penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur, dan sepakat untuk mempromosikan konservasi dan penggunaan sumber daya laut yang berkelanjutan – sejalan dengan Rencana Negara Dana Planet Biru Inggris-Indonesia. Kami selanjutnya menyambut baik kemitraan untuk memperkuat sistem pengawasan dan intelijen maritim Penjaga Pantai Indonesia untuk meningkatkan keselamatan maritim dan perlindungan lingkungan,” ungkap Pemerintah Inggris.

Para pemimpin juga sepakat tentang pentingnya rantai pasokan yang kuat dan beragam, termasuk untuk mineral penting dan ketahanan pangan. Berdasarkan Nota Kesepahaman yang baru-baru ini yang ditandatangani tentang Kemitraan Strategis untuk Mineral Penting, kedua negara menyambut baik pembentukan Kelompok Kerja untuk mempromosikan praktik ESG berkualitas tinggi, memperkuat rantai pasokan yang hijau dan berkelanjutan, dan membangun kapasitas di sektor mineral.

Indonesia dan Inggris pun sepakat tentang perlunya memanfaatkan inovasi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memperkuat ketahanan pangan sambil mengurangi risiko lingkungan, dan sepakat untuk memperdalam kolaborasi pada produktivitas pertanian, teknologi pertanian, dan pada administrasi hutan dan lahan.

Berbagi pandangan bahwa pendidikan, kesehatan, serta penelitian dan inovasi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang, kedua negara sepakat untuk mempromosikan kolaborasi di bidang-bidang ini.

Inggris menyadari perlunya kolaborasi yang lebih erat pada kecerdasan buatan dan inovasi digital terkait. Selain itu Inggris juga menyambut baik pendirian universitas Inggris pertama di Indonesia tahun ini. Inggris dan Indonesia sepakat untuk memperdalam kerja sama kami di bidang perawatan kesehatan dengan mendukung inisiatif yang meningkatkan pendidikan kesehatan, keahlian klinis spesialis, serta penelitian dan inovasi.

“Kami menyadari pentingnya gizi yang tepat dalam memelihara pikiran muda dan mendukung pendidikan mereka. Dalam hal ini, Presiden menguraikan program nasional Indonesia untuk menyediakan makanan bergizi dan sehat bagi anak-anak sekolah dan ibu hamil dengan tujuan untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045,” ungkap pihak Inggris.

“Untuk tujuan ini, kami menantikan kemungkinan kerja sama termasuk melalui berbagi praktik terbaik dan pelajaran yang dipelajari di bidang ini,” pungkas pernyataan bersama itu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)