Warga Iran Banjiri Jalan Tabriz Sambut Kedatangan Jenazah Presiden Ebrahim Raisi

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi disambut warga di Tabriz. Foto: IRNA

Warga Iran Banjiri Jalan Tabriz Sambut Kedatangan Jenazah Presiden Ebrahim Raisi

Fajar Nugraha • 21 May 2024 19:01

Tabriz: Para pelayat mulai berkumpul selama berhari-hari untuk pemakaman dan prosesi mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi setelah dia terbunuh dalam kecelakaan helikopter. Pemakaman diadakan pada hari kedua dari lima hari berkabung resmi.

Sebuah prosesi pada Selasa pagi yang dipimpin oleh kendaraan yang membawa peti mati korban tewas dalam kecelakaan itu, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, perlahan-lahan bergerak melalui jalan-jalan sempit di pusat kota Tabriz, kota besar terdekat di dekat lokasi kecelakaan pada Minggu.

“Ribuan orang berpakaian hitam perlahan-lahan berjalan di samping peti mati, beberapa melemparkan bunga ke arah peti mati sementara pembawa acara menangis melalui pengeras suara untuk orang-orang yang ia gambarkan sebagai martir,” laporan media IRNA, Selasa 21 Mei 2024.

Jenazah tersebut akan melanjutkan perjalanan ke kota seminari suci Syiah, Qom sebelum melakukan perjalanan ke Teheran pada Selasa malam.

Pada Rabu, pemakaman yang dipimpin oleh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang berusia 85 tahun kemudian akan berubah menjadi prosesi juga.

Pada Kamis, kampung halaman Raisi di Birjand akan menyaksikan prosesi, diikuti dengan pemakaman dan penguburan di tempat suci Imam Reza di kota suci Masyhad, satu-satunya imam agama Syiah yang dimakamkan di Iran.

Kuil itu telah lama menjadi pusat peziarah dan dikunjungi jutaan orang setiap tahunnya.

Selama berabad-abad, pekarangannya telah menjadi tempat pemakaman terakhir para pahlawan dalam sejarah Persia. Ini merupakan suatu kehormatan yang luar biasa tinggi dan langka dalam iman.

Presiden Iran Mohammad-Ali Rajai, satu-satunya presiden yang meninggal saat menjabat ketika dia terbunuh dalam pengeboman tahun 1981, dimakamkan di Teheran.

Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya mengumumkan lima hari berkabung, mendorong masyarakat untuk menghadiri sesi berkabung di depan umum.

Biasanya, pegawai pemerintah dan anak-anak sekolah menghadiri acara-acara tersebut secara massal. Sementara yang lain mengambil bagian karena patriotisme, rasa ingin tahu, atau untuk menyaksikan peristiwa bersejarah.

Di seluruh Iran, penduduk pedesaannya sering kali lebih menganut agama Syiah. Mereka juga saat mematuhi pemerintah.

Namun, Teheran telah lama mempunyai pandangan yang jauh berbeda terhadap Raisi dan kebijakan pemerintahnya ketika protes massal telah mengguncang ibu kota selama bertahun-tahun.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)