Deretan pesawat Tiongkok yang dalam sebuah manuver. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 15 May 2024 10:00
Taipei: Taiwan melaporkan pasukan Tiongkok mengeahkan ‘patroli tempur’ lainnya di dekat pulau itu pada Selasa 14 Mei 2024, termasuk mengirim pesawat melintasi garis median sensitif Selat Taiwan. Ketegangan meningkat seminggu sebelum presiden baru Taiwan mulai menjabat.
Kementerian Pertahanan Taiwan hari ini mengatakan bahwa pasukannya telah mendeteksi serangan baru pesawat militer Tiongkok melintasi Selat Taiwan yang sensitif.
“Sebanyak 15 pesawat Tiongkok telah melintasi garis median selat tersebut, atau area di dekatnya. Garis median ini dulunya berfungsi sebagai perbatasan tidak resmi antara kedua belah pihak,” pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu 15 Mei 2024.
Selama empat tahun terakhir, militer Tiongkok telah meningkatkan aktivitasnya secara signifikan di sekitar Taiwan yang diperintah secara demokratis. Beijing memandang pulau itu sebagai wilayahnya sendiri, sebuah sikap yang ditolak keras oleh pemerintah Taipei.
Presiden terpilih Taiwan Lai Ching-te akan dilantik Senin depan setelah terpilih pada bulan Januari. Beijing menyebut Lai sebagai "separatis berbahaya" dan berulang kali menolak tawaran perundingan.
Saat berpidato di KTT Demokrasi Kopenhagen dalam pesan yang direkam sebelumnya pada hari Selasa, Lai mengatakan dia akan berupaya menjaga status quo di selat tersebut.
“Saya tidak akan mengesampingkan dialog dengan Tiongkok berdasarkan prinsip saling menghormati, saling menguntungkan dan bermartabat, tanpa prasyarat,” kata Lai.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mulai pukul 17.00, pihaknya telah melihat 23 pesawat militer Tiongkok. Ini termasuk pesawat tempur canggih Su-30, melakukan “patroli kesiapan tempur bersama” bersama dengan kapal perang.
Sebanyak 15 pesawat Tiongkok melintasi garis median selat tersebut, atau wilayah di sekitarnya, dan terbang ke wilayah udara di utara, tengah, dan barat daya Taiwan.
Garis tengah tersebut sebelumnya berfungsi sebagai perbatasan tidak resmi antara kedua belah pihak, namun pesawat militer Tiongkok kini sering melintasinya. Tiongkok mengatakan, mereka tidak mengakui keberadaan garis tersebut.
Ini setidaknya ketiga kalinya dalam kurun waktu sebulan Taiwan melaporkan “patroli kesiapan tempur gabungan” Tiongkok.
Kementerian Pertahanan Tiongkok tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar di luar jam kerja.
Secara terpisah pada hari Selasa, penjaga pantai Taiwan melaporkan bahwa penjaga pantai Tiongkok telah melakukan patroli lain di perairan dekat kepulauan Kinmen yang dikuasai Taiwan, yang terletak di sebelah kota Xiamen dan Quanzhou di Tiongkok.
Taiwan mengirimkan enam kapal patroli untuk memperingatkan lima kapal Tiongkok.
Penjaga pantai Taiwan mengatakan ini adalah kali kelima bulan ini Tiongkok melancarkan misi serupa di sekitar Kinmen. Tiongkok harus menahan diri dan menghentikan tindakan ‘tidak rasional’ tersebut, kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan.
“Penjaga Pantai akan menjunjung tinggi prinsip non-provokasi dan tidak menunjukkan kelemahan, terus memperkuat posisi penegakan hukumnya dan menghalangi tindakan Tiongkok daratan yang membahayakan keselamatan navigasi,” tambah ujar pihak penjaga pantai.
Penjaga pantai Tiongkok tidak memiliki informasi kontak yang tersedia untuk umum.
Media pemerintah Tiongkok menggambarkan patroli penjaga pantai di sekitar Kinmen sebagai "inspeksi penegakan hukum biasa" untuk membantu melindungi nelayan. Taiwan mengecam patroli tersebut sebagai taktik intimidasi.