Ilustrasi. FOTO: AFP
Angga Bratadharma • 6 July 2023 12:32
Bangkok: Inflasi utama tahunan Thailand secara tak terduga naik pada Juni, tetapi pada laju paling lambat dalam 22 bulan. Sedangkan Kementerian Perdagangan Thailand memutuskan untuk menurunkan perkiraan kenaikan harga konsumen sepanjang tahun.
Mengutip Channel News Asia, Kamis, 6 Juli 2023, indeks harga konsumen utama (CPI) meningkat 0,23 persen pada Juni dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan penurunan 0,1 persen dalam jajak pendapat Reuters, dan terhadap kenaikan 0,53 persen pada Mei secara tahun-ke-tahun.
Kementerian Perdagangan Thailand menyebutkan laju inflasi utama yang lebih lambat disebabkan oleh harga makanan dan energi yang lebih rendah dan basis yang tinggi tahun lalu, yang akan terus membantu menekan harga konsumen. Itu adalah bulan kedua berturut-turut IHK utama turun di bawah kisaran target bank sentral 1-3 persen.
"Meskipun inflasi turun, bank sentral Thailand diperkirakan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan berikutnya pada 2 Agustus, karena ekonomi terus pulih. Sekarang pasar telah memperkirakan kenaikan lebih lanjut sebesar 25 basis poin," kata Ketua Asosiasi Bankir Thailand Payong Srivanich.
"Jika tarif tidak dinaikkan lebih lanjut dan inflasi kembali dan tidak terkendali, itu akan berdampak buruk," tambahnya.
Bank of Thailand (BOT) telah menaikkan suku bunga utamanya dengan total 150 basis poin sejak Agustus menjadi dua persen untuk mengekang inflasi. Sebelumnya dikatakan inflasi inti tetap tinggi. Pada Juni, CPI inti naik 1,32 persen dari tahun sebelumnya, dari perkiraan kenaikan 1,4 persen dalam jajak pendapat, dan terhadap kenaikan 1,55 persen di Mei.
"Dibandingkan dengan negara lain, Thailand memiliki inflasi yang sangat rendah," kata Pejabat Kementerian Perdagangan Thailand Wichanun Niwatjinda.
Kementerian Perdagangan Thailand memperkirakan IHK utama akan naik 0,77 persen secara tahun ke tahun di kuartal ketiga dan 0,62 persen di kuartal terakhir tahun ini. "Itu berarti inflasi setahun penuh akan berada pada 1-2 persen," pungkasnya.