Ribuan Orang Berpawai di Bosnia dalam Peringatan Genosida Srebrenica 1995

Muslim di Bosnia mengangkat sejumlah peti jenazah korban pembantaian Srebrenica. (EPA/Jasmin Brutus)

Ribuan Orang Berpawai di Bosnia dalam Peringatan Genosida Srebrenica 1995

Willy Haryono • 9 July 2023 14:26

Nezuk: Ribuan orang mengikuti pawai perdamaian pada hari Sabtu, 8 Juli, di area hutan Bosnia timur dalam mengenang peristiwa pembantaian Srebrenica di tahun 1995 -- satu-satunya genosida yang diakui Eropa sejak Perang Dunia II.

Pawai tahunan sepanjang 100 kilometer menelusuri kembali rute yang diambil ribuan pria dan anak laki-laki dari kelompok etnis Bosniak, yang sebagian besar terdiri dari Muslim. Mereka dibantai saat mencoba melarikan diri dari Srebrenica setelah ditangkap pasukan Serbia Bosnia pada akhir tahun perang 1992-1995.

Acara ini merupakan bagian dari beberapa kegiatan sebelum peringatan Srebrenica pada tanggal 11 Juli mendatang.

Hampir 4.000 orang ikut serta pawai perdamaian tahun ini, menurut data pihak penyelenggara. Acara ini dilakukan di saat ketegangan etnis masih berlanjut di Bosnia, dengan orang-orang Serbia Bosnia terus mendorong lebih banyak kemerdekaan dan seruan terbuka untuk memisahkan diri.

"Saya datang ke sini untuk mengingat saudara laki-laki dan teman-teman saya, rekan perang, yang tewas di sini," kata Resid Dervisevic, yang termasuk di antara mereka yang mengambil rute ini di tahun 1995.

"Saya meyakini bahwa ini adalah kewajiban saya, kewajiban kita untuk melakukan ini, memelihara dan menjaga (kenangan kita)," sambungnya, seperti dilansir dari laman Voice of America, Minggu, 9 Juli 2023.

Osman Salkic, penyintas Srebrenica lainnya, berkata: "Perasaan campur aduk ketika Anda datang ke sini, ke tempat ini, ketika Anda tahu bagaimana orang terbaring (mati) di sini pada tahun 1995 dan seperti apa situasinya hari ini."

Perang di Bosnia meletus pada 1992, setelah bekas Yugoslavia pecah dan Serbia Bosnia melancarkan pemberontakan dan merampas tanah untuk membentuk negara mereka sendiri dan bergabung dengan Serbia. Lebih dari 100.000 orang tewas sebelum perang berakhir pada 1995 dalam perjanjian damai yang ditengahi Amerika Serikat (AS).

Pada Juli 1995, lebih dari 8.000 laki-laki Bosniak dipisahkan tentara Serbia dari istri, ibu dan saudara perempuan mereka. Ribuan pria itu dikejar melalui hutan di sekitar Srebrenica dan dibunuh. Tentara Serbia Bosnia membuang mayat korban di banyak kuburan massal yang tersebar di sekitar kota timur dalam upaya menyembunyikan bukti kejahatan tersebut.

Sebelum Rusia menginvasi Ukraina, pembantaian di Bosnia dianggap sebagai yang terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II. Ada kekhawatiran bahwa kebijakan separatis pemimpin Serbia Bosnia yang pro-Rusia, Milorad Dodik, dapat memicu ketidakstabilan lebih lanjut saat perang berkecamuk di Ukraina.

Terlepas dari putusan dua pengadilan PBB, Dodik membantah bahwa genosida terjadi di Srebrenica, bahkan ketika sisa-sisa korban yang baru diidentifikasi terus digali dari kuburan massal. Mereka dimakamkan kembali setiap tahun pada 11 Juli, hari dimulainya pembunuhan di tahun 1995.

Pengadilan kejahatan perang PBB di Den Haag, Belanda, telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada pemimpin politik Serbia Bosnia masa perang, Radovan Karadzic, dan mantan komandan militer Ratko Mladic sebagai dalang di balik genosida.

Sejauh ini, sisa-sisa lebih dari 6.600 jasad korban pembantaian telah ditemukan dan dikuburkan di pemakaman memorial yang luasnya terus bertambah di luar Srebrenica. Jenazah 30 korban lagi akan dimakamkan di sana pada Selasa mendatang.

Baca juga:  50 Sisa Jenazah Muslim Korban Genosida Bosnia akan Dikubur Secara Massal

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)