Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Ketua Kelompok Pembangunan Berkelanjutan PBB Amina J. Mohammed dalam acara Global Town Hall, Sabtu, 2 September 2023. (FPCI)
Marcheilla Ariesta • 2 September 2023 16:05
Jakarta: Pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina memiliki dampak cukup parah untuk dunia. Ketegangan geopolitik saat ini lebih tinggi dari yang diperkirakan, seperti yang diucapkan Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Ketua Kelompok Pembangunan Berkelanjutan PBB Amina J. Mohammed.
Menurut Amina, tren kemiskinan ekstrem, kelaparan dan kesenjangan mengkhawatirkan saat ini. Sistem pangan dunia, katanya, perlu diubah.
"Saat ini negara berkembang menghadapi kondisi keuangan dunia yang buruk. Sebanyak 40 persen negara menderita masalah yang melumpuhkan dan memaksa pemerintah untuk memilih layanan dasar dan biaya pinjaman hingga delapan kali lebih tinggi dibanding negara maju," ucap Amina dalam Global Town Hall 2023 yang digelar virtual, Sabtu, 2 September 2023.
"Sistem keuangan global gagal menyediakan pembiayaan jangka panjang yang terjangkau bagi negara-negara berkembang untuk pembangunan pusat," lanjut dia.
Menurutnya, banyak negara berkembang memandang sistem internasional memiliki standar ganda dan tidak berkomitmen untuk memenuhi janji. Hal ini, ujar Amina, mencerminkan ingkarnya negara maju pada pencapaian agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.
"SDGs berada di luar jalur. Dunia kembali mengalami tingkat kelaparan yang belum terjadi sebelumnya sejak 2005," ucapnya.
Dengan kondisi saat ini, kesetaraan gender juga mengalami perubahan yang sangat mendesak. Karenanya, kata dia, dunia perlu menyelamatkan SDGs, mereformasi multilateralisme dan menghidupkan kepercayaan terhadap sistem internasional.
"Sebuah sistem yang telah berulang kali membuktikan dirinya penting dalam mengembangkan tindakan kolektif melawan ancaman kritis. Kita perlu tindakan, dan tidak boleh menyerah," tegasnya.
Karenanya, ia berharap dari kegiatan Global Town Hall 2023 ini, masyarakat sipil dapat membulatkan suara yang akan didengar para pemimpin dunia.
"Untuk mewujudkan janji SDGs, kita perlu menerapkan strategi pemenangan yang meningkatkan solusi untuk menjangkau semua orang, bersama-sama sebagai kolektif warga negara yang peduli di seluruh dunia," ucapnya.
"Kita dapat menginspirasi dan mendorong pemerintah untuk mereformasi sistem internasional," pungkasnya.