Lokapasar memaksimalkan penjualan cokelat. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 4 July 2023 06:15
Jakarta: Pada awalnya Founder Krakakoa Sabrina Mustopo memiliki nol pengetahuan tentang industri cokelat. Hal itu berubah ketika ia membaca laporan tentang statistik industri cokelat di Indonesia.
"Saya kaget melihat angka produksi kakao di Indonesia makin turun, pendapatan petani cokelat minim dan kualitas cokelat pun menurun. Dari keadaan ini, ada peluang yang sangat besar untuk melakukan sesuatu demi menyejahterakan petani cokelat di Indonesia," kata Sabrina, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 3 Juli 2023.
Pada 2013, Sabrina akhirnya mendirikan Krakakoa yang melibatkan ratusan petani lokal cokelat, mulai dari Aceh, Lampung, Bali, sampai Sulawesi, untuk menjadi penghasil biji kakao yang dapat dijual kepada Krakakoa dengan harga lebih tinggi di pasaran.
“Krakakoa juga turut memberdayakan para petani lokal. Salah satu contoh upayanya, kami memberi pelatihan untuk 1.000 petani di taman nasional Lampung, Sumatera dan Sulawesi Barat agar mereka bisa menghasilkan biji kakao yang berkualitas,” tutur Sabrina.
Untuk membuat cokelat lokal dapat dijangkau lebih mudah oleh seluruh masyarakat Indonesia, Sabrina pun memanfaatkan Tokopedia.
“Kini lebih dari 75 persen penjualan online Krakakoa berasal dari Tokopedia. Hal ini secara tidak langsung membantu memberdayakan petani cokelat untuk terus semangat menanam, memproduksi cokelat 100 persen asli Indonesia berkualitas tinggi,” kata Sabrina.
Usaha untuk memperluas pasar melalui loka pasar juga dilakukan Founder Falala Chocolate Bali, Dewa Gede Padma Arta Putra atau akrab disapa Dode, yang mendirikan bisnis cokelat bersertifikasi halal, Falala Chocolate Bali, bersama kekasihnya saat ia berkuliah di awal pandemi. Dode memiliki modal Rp13 juta dari uang saku.
“Saat membangun Falala Chocolate Bali dari nol, banyak tantangan yang kami hadapi. Mulai dari harus belajar berbisnis hingga mengolah cokelat secara otodidak. Bahkan kami pernah menerima komplain dari banyak pembeli karena packaging cokelat kami masih belum optimal. Hal itu membuat kami mengalami kerugian jutaan rupiah hingga budget minus dalam sehari,” ujar Dode.
Ulasan pembeli menjadi landasan utama bagi Falala Chocolate Bali dalam berinovasi dan membuat packaging yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, Dode bisa bangkit dan kini menggandeng enam karyawan. Dode pun memanfaatkan platform digital Tokopedia untuk meningkatkan daya saing bisnis serta memperluas jangkauan pasar ke luar Bali.
“Kini Falala Chocolate mengalami kenaikan jumlah transaksi lebih dari dua kali lipat selama kuartal II-2023 dibandingkan kuartal II-2022. Bahkan jumlah transaksi antarpulau kami lewat Tokopedia melonjak hampir tiga kali lipat. Hal ini karena Tokopedia bisa memfasilitasi pengiriman makanan ke luar pulau secara aman dan cepat,” jelas Dode.