Menlu Retno Marsudi (kiri) mengunjungi Mongolia pada 28-29 Juni 2023. (Kemenlu RI)
Willy Haryono • 1 July 2023 13:49
Ulaanbaatar: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan kunjungan kerja ke Mongolia pada 28 dan 29 Juni lalu. Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno bertemu dengan Menlu Mongolia Battsetseg Batmunkh dan juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh.
Secara keseluruhan, kunjungan Menlu Retno ke Mongolia menyoroti meningkatnya hubungan bilateral antar kedua negara.
"Pemerintah Mongolia memberikan konfirmasi mengenai rencana pembukaan kembali Kedutaan Besar Mongolia di Jakarta. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Presiden Mongolia," ucap Menlu Retno dalam keterangan video kepada awak media pada Sabtu, 1 Juli 2023.
Menlu Retno dan Menlu Mongolia juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) peningkatan kerja sama antara Kemenlu kedua negara. Penandatanganan MoU ini akan menjadi landasan kuat bagi kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateral.
Di bidang ekonomi, Indonesia dan Mongolia sepakat untuk terus mengupayakan kerja sama, termasuk di bidang perdagangan dan investasi.
Untuk investasi, setelah pertemuan bilateral dengan Menlu Mongolia, telah ditandatangani MoU antara Modena Indonesia dan Nomin Holding Mongolia terkait saluran distribusi alat-alat rumah tangga buatan Modena Indonesia untuk pasar Mongolia. Ini adalah investasi pertama Indonesia di Mongolia dengan nilai sekitar USD22 juta dolar.
"Untuk perdagangan, saya menyampaikan pentingnya disepakati fasilitasi perdagangan dan mengurangi hambatan dagang, khususnya produk farmasi dan elektronik. Kedua Menlu juga sepakat untuk mendorong intensitas hubungan KADIN kedua negara," tutur Menlu Retno.
Poin Keempat, lanjut Menlu Retno, adalah peningkatan kolaborasi di bidang pariwisata, termasuk promosi lima destinasi wisata prioritas Indonesia.
Baca juga: Kunjungan Kerja Perdana Menlu Retno ke Mongolia Soroti Ekonomi dan Pariwisata
Turut dibahas juga peningkatan kapasitas dan partisipasi perempuan dalam operasi penjaga perdamaian PBB atau dalam misi-misi perdamaian di bawah PBB.
Indonesia telah menawarkan kerja sama dengan pusat pelatihan pasukan perdamaian PBB. Dalam artian bahwa di Indonesia, ada pusat pelatihan untuk pasukan perdamaian PBB yang cukup bagus. Oleh karena itu, Menlu Retno menawarkan kerja sama tersebut dengan Mongolia.
Indonesia dan Mongolia adalah dua negara kontributor besar dan aktif bagi pasukan perdamaian PBB, termasuk untuk peacekeeper perempuan.
"Keenam, saya menyampaikan prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN. Mongolia adalah anggota ASEAN Regional Forum (ARF). Saya menyampaikan harapan Menlu Mongolia untuk dapat hadir dalam pertemuan ARF tanggal 14 Juli 2023 di Jakarta," sebut Menlu Retno.
"Kita dorong agar fokus ARF diperluas dari confidence building measure (CBM) ke preventive diplomacy untuk menjamin perdamaian, stabilitas, dan keamanan kawasan, terutama di kawasan Indo-Pasifik," ungkapnya.