Wagner Batal Kudeta Usai Dimediasi Belarusia, Tanda Kekuasaan Putin Melemah?

Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai mulai kehilangan kekuasaan. (AFP)

Wagner Batal Kudeta Usai Dimediasi Belarusia, Tanda Kekuasaan Putin Melemah?

Marcheilla Ariesta • 26 June 2023 06:54

Moskow: Kelompok tentara bayaran swasta Rusia, Grup Wagner, menangguhkan pemberontakan bersenjatanya terhadap pemerintah Presiden Vladimir Putin. Dengan mediasi presiden Belarusia, pemberontakan diselesaikan setelah 36 jam

Lewat mediasi itu, Rusia setuju untuk tidak menghukum pemimpin Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin dan tentaranya dengan syarat mereka mundur ke Belarusia. 

Namun, diyakini Putin menghadapi tantangan paling serius selama masa jabatannya selama 23 tahun karena perang Ukraina berkepanjangan, sehingga kendalinya atas Rusia menjadi semakin lemah.

Dilansir dari Dong-a Ilbo, Senin, 26 Juni 2023, Prigozhin memerintahkan melalui pesan audio pasukannya yang menuju ke Moskow untuk mundur ke pangkalan mereka untuk menghindari pertumpahan darah.

"Kami memulai untuk keadilan (melintasi perbatasan Ukraina ke Moskow) ketika mereka (pasukan Rusia) mencoba membongkar Grup Wagner," katanya tentang alasan pemberontakan bersenjata.

"Dalam 24 jam, kami mencapai jarak 200 kilometer dari Moskow," imbuh dia.

Kantor kepresidenan Belarusia, yang memediasi kedua belah pihak mengatakan, keputusan untuk menghentikan pergerakan lebih lanjut pejuang Wagner ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, dengan persetujuan Putin.

Kelompok tentara bayaran mulai mundur dari Rostov-on-Don di selatan Rusia, yang direbut oleh kelompok tersebut dalam pemberontakan, pada sore hari pada hari perjanjian.

Presiden Putin mengatakan, dia 'menyaksikan pengkhianatan' selama pidato TV daruratnya di pagi hari dan bersumpah 'tanggapan keras.' Namun, Kremlin membatalkan tuntutan pidana terhadap Prigozhin setelah kesepakatan tercapai.

Pemberontakan bersenjata dihentikan dalam 36 jam, tetapi itu merupakan pukulan telak bagi kepemimpinan Presiden Putin, yang telah disebut 'orang kuat' karena kontrolnya yang kuat sejak ia menjabat pada tahun 2002.

"Bahkan jika pemberontakan dengan cepat gagal,  gelombang kejut akan berlanjut selama berbulan-bulan, memicu ketidakstabilan politik dan menimbulkan tanda tanya atas kelayakan Putin untuk memimpin,” lapor The Guardian.

The Washington Post menganalisis Putin telah memerintah dengan mengadu domba kelompok-kelompok yang bersaing satu sama lain dan bertindak sebagai penengah utama di antara para elit yang bertikai. Menurut mereka, pemberontakan bersenjata terbaru mengungkap kelemahan mendalam di dalam pemerintahan Putin, yang tampaknya menimbulkan ancaman bagi posisi Putin sendiri. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)