Harga Cabai Naik Akibat Efek Kemarau

Ilustrasi. FOTO: dok MI

Harga Cabai Naik Akibat Efek Kemarau

Benny Bastiandi • 24 August 2023 19:42

Sukabumi: Harga komoditas beras di sejumlah pasar di Kota Sukabumi, Jawa Barat, relatif masih stabil. Namun, dampak kemarau berefek pada naiknya harga sejumlah komoditas cabai. Diharapkan stabilitas harga bisa segera dilakukan oleh pemerintah setempat.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Kumindag Kota Sukabumi Mochamad Rifki menuturkan kemarau akhir-akhir ini mulai dirasakan dampaknya terhadap pergerakan harga dan pasokan komoditas kebutuhan masyarakat. Namun dampaknya belum terjadi secara menyeluruh terhadap harga dan pasokan.

"Kalau beras harganya masih cukup stabil. Tapi yang sekarang harganya terpantau naik akibat dampak kemarau yaitu cabai," kata Rifki, Kamis, 24 Agustus 2023.

Data Dinas Kumindag Kota Sukabumi, saat ini harga beras Ciherang Cianjur I kisaran Rp12.800 per kg, beras Ciherang Cianjur II kisaran Rp12.500 per kg, beras Ciherang Sukabumi Rp12.200 per kg, beras premium kelas I Rp12 ribu per kg, dan beras medium lokal terendah kisaran Rp11.200 per kg.

Harga komoditas cabai merah besar

Di sisi lain, harga komoditas cabai merah besar TW kisaran Rp45 ribu per kg, cabai hijau besar Rp25 ribu per kg, cabai merah lokal Rp70 ribu per kg, cabai keriting merah Rp38 ribu per kg, cabai keriting hijau Rp24 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp40 ribu per kg, dan cabai rawit merah Rp45 ribu per kg.

"Naiknya harga sejumlah komoditas cabai karena para petani belum memasuki masa panen. Ditambah kondisi kemarau akhir-akhir ini yang berdampak terhadap pasokan," ujar Rifki.

Dinas Kumindag Kota Sukabumi, lanjut Rifki, berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan menindaklanjuti kondisi pasokan dan masa tanam cabai seandainya terjadi lonjakan harga yang signifikan. Termasuk berkoordinasi dengan Satgas Pangan.

"Biasanya kami akan turun ke lapangan seandainya terjadi fluktuasi harga yang signifikan. Kami cari tahu penyebabnya kemudian mencari solusi pengendaliannya," kata Rifki.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)