Induk Google PHK Ratusan Karyawan

Google. Foto: Unsplash.

Induk Google PHK Ratusan Karyawan

Arif Wicaksono • 14 September 2023 16:08

California: Induk Google, Alphabet, memberhentikan karyawan dari tim perekrutan globalnya karena raksasa teknologi itu terus memperlambat perekrutan karyawan baru.

"Untuk melanjutkan pekerjaan penting kami, guna memastikan kami beroperasi secara efisien, kami telah membuat keputusan sulit untuk mengurangi jumlah tim perekrutan," kata Google, dilansir Channel News Asia, Kamis, 14 September 2023.

Keputusan perusahaan untuk memecat beberapa ratus karyawan bukan merupakan bagian dari Pemangkasan Hubungan Kerja (PHK) skala besar dan akan mempertahankan sebagian besar anggota tim untuk mempekerjakan peran-peran penting. Hal ini juga akan membantu para pekerja mencari peran di dalam perusahaan dan di tempat lain.

Bantu karyawan mencari peluang baru

Google juga mengatakan kepada CNA, mereka mendukung semua orang yang terkena dampak dengan masa transisi, layanan penempatan kerja, dan pesangon saat mereka mencari peluang baru.

Ia menambahkan perusahaan terus berinvestasi pada talenta-talenta teknis dan teknik terbaik sembari juga secara signifikan memperlambat laju perekrutan kami secara keseluruhan.

"Sejalan dengan ini, volume permintaan perekrut kami telah menurun," tegas dia.

Alphabet adalah perusahaan besar pertama yang memberhentikan karyawannya pada kuartal ini setelah perusahaan sejenis seperti Meta, Microsoft, dan Amazon melakukan perampingan secara agresif pada awal tahun 2023 karena ekonomi yang lemah.

Alphabet yang berbasis di California memangkas sekitar 12.000 pekerjaan pada bulan Januari, mengurangi  jumlah tenaga kerjanya sebesar 6 persen.

PHK di AS

Menurut laporan perusahaan ketenagakerjaan Challenger, Gray & Christmas, PHK di AS meningkat lebih dari tiga kali lipat pada Agustus dibandingkan Juli dan hampir empat kali lipat dibandingkan tahun lalu,

Ekonom memperkirakan klaim baru tunjangan pengangguran negara akan meningkat sekitar delapan persen pada pekan yang berakhir 9 September, setelah turun 13 ribu menjadi 216 ribu dalam periode tujuh hari sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)