Indeks Acuan Saham Indonesia Berpeluang Melemah Hari Ini

Ilustrasi. FOTO: dok MI

Indeks Acuan Saham Indonesia Berpeluang Melemah Hari Ini

Angga Bratadharma • 19 June 2023 08:58

Jakarta: Samuel Research Team memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini melemah seiring minimnya katalis positif baik dari dalam maupun luar negeri. Meski indeks acuan saham Indonesia tak berdaya, namun para investor bisa segera mencari sejumlah saham yang terdiskon untuk diakumulasi.

"Nikkei turun 0,35 persen pagi ini, dan Kospi turun 0,51 persen. Kami perkirakan IHSG akan turun hari ini, mengingat sentimen negatif dari pasar global dan regional," sebut Samuel Research Team, dikutip dari riset hariannya, Senin, 19 Juni 2023.

Sedangkan pada akhir pekan lalu, saham-saham di Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Hal itu terjadi karena investor mempertimbangkan jalur pengetatan kebijakan moneter oleh Federal Reserve di tengah komentar hawkish para pejabat dan keberlanjutan pasar bullish baru-baru ini.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 108,94 poin atau 0,32 persen menjadi 34.299,12 . Indeks S&P 500 berkurang 16,25 poin atau 0,37 persen menjadi 4.409,59. Indeks Komposit Nasdaq kehilangan 93,25 poin atau 0,68 persen menjadi 13.689,57.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan jasa-jasa komunikasi dan teknologi memimpin penurunan yang masing-masing melemah 1,0 persen dan 0,83 persen. Sektor utilitas dan material memimpin penguatan dengan masing-masing naik 0,53 persen dan 0,11 persen.
 
Saham-saham AS tergelincir pada Jumat, 16 Juni 2023, meski tetap berada di jalur kenaikan mingguan setelah jeda hawkish Fed pada Rabu, 14 Juni 2023. Wall Street tampaknya menyambut tanda-tanda siklus pengetatan Fed yang telah membantu meredakan tekanan harga.

Sementara dua pejabat Fed memperingatkan bank sentral mungkin harus menaikkan suku bunga lebih lanjut buat menjinakkan inflasi. Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan inflasi inti yang tidak bergerak membutuhkan pengetatan lebih banyak untuk mencoba menurunkannya.
 
Sementara itu, Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan, inflasi tetap terlalu tinggi. Jika data tidak mendukung inflasi mereda, ia merasa nyaman untuk melakukan lebih banyak pengetatan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)