Pohon tumbang di Pakistan akibat Topan Biparjoy
Fajar Nugraha • 17 June 2023 08:50
Gujarat: Topan Tropis Biparjoy telah mendarat di negara bagian Gujarat barat India, dekat perbatasan Pakistan. Topan itu melepaskan hembusan angin kencang yang merobek pohon dan menumbangkan tiang listrik.
“Saat mendarat, Biparjoy setara dengan badai tropis yang kuat dengan kecepatan angin 100 kilometer per jam,” menurut Pusat Peringatan Topan Gabungan, seperti dikutip Channel News Asia, Sabtu 17 Juni 2023.
Saat bergerak perlahan ke daratan, angin dan ancaman gelombang badai diperkirakan akan berkurang, dengan banjir menjadi dampak paling signifikan bagi jutaan orang selama 48 jam ke depan.
Peringatan hujan lebat diperkirakan akan tetap berlaku untuk India barat laut hingga Sabtu. Curah hujan 150 hingga 250 mm kemungkinan besar dengan kemungkinan jumlah terisolasi hingga 500 mm.
Di Pakistan, departemen meteorologi memperingatkan akan meluasnya badai debu dan badai petir di Provinsi Sindh selatan, dengan hujan sangat lebat dan angin kencang berkecepatan 80-100 kilometer per jam.
Video dan foto yang disiarkan di televisi lokal India menunjukkan jalan berubah menjadi sungai, pohon membungkuk tertiup angin, dan orang-orang mengarungi air banjir setinggi pinggang.
Hingga Jumat pagi waktu setempat, terdapat laporan dua kematian di India, sehingga total korban tewas di negara tersebut menjadi sembilan.
Awal pekan ini empat anak laki-laki tenggelam di lepas pantai pusat keuangan negara itu, Mumbai, dan tiga orang tewas di Distrik Kutch dan Rajkot Gujarat setelah hujan lebat dan angin kencang meruntuhkan tembok.
Tentara India dan penjaga pantai bersiaga untuk operasi penyelamatan dan bantuan.
Pada Jumat 16 Juni 2023, Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman tweeted bahwa negara telah "siap tetapi sebagian besar terhindar dari kekuatan penuh," dari Biparjoy.
“Sebelum badai, India dan Pakistan menerapkan langkah-langkah keamanan massal untuk memastikan kerusakan dan korban jiwa yang minimal. Sekitar 180.000 orang telah dievakuasi dari daerah berdampak tinggi di kedua negara,” menurut pihak berwenang.
Ternak juga dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi, beberapa sekolah ditutup, dan penangkapan ikan dihentikan di negara bagian Gujarat. Dua pelabuhan terbesar di India juga berhenti beroperasi.
Sementara itu di Pakistan, mal dan bisnis di sepanjang pantai Karachi, kota terbesarnya dan ibu kota Sindh, telah ditutup. Maskapai nasional Pakistan, PIA, juga telah menerapkan tindakan pencegahan, termasuk keamanan sepanjang waktu untuk meminimalkan potensi bahaya.
Nelayan telah disarankan untuk menghindari laut dan rumah sakit dilengkapi dengan personel darurat, menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional.
Biparjoy telah berputar melintasi Laut Arab timur laut, menuju Pakistan selatan dan India barat sejak akhir pekan lalu, dengan kecepatan angin 160 kilomerter per jam dan hembusan hingga 195 kilometer per jam. Itu melemah saat mendekati daratan, tetapi wilayah tersebut mengalami hujan lebat, angin yang merusak, dan gelombang badai pantai pada hari-hari menjelang pendaratannya.
Itu terjadi kurang dari satu tahun setelah rekor hujan monsun dan gletser yang mencair menghancurkan sebagian besar Pakistan, merenggut nyawa hampir 1.600 orang.
Para ahli juga mengatakan badai tersebut merupakan gejala dari krisis iklim yang semakin meningkat.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2021 oleh para peneliti di Shenzhen Institute of Meteorological Innovation dan Chinese University of Hong Kong dan diterbitkan di Frontiers in Earth Science menemukan bahwa siklon tropis di Asia dapat memiliki kekuatan penghancur dua kali lipat pada akhir abad ini. Para ilmuwan mengatakan, krisis iklim buatan manusia sudah membuat mereka lebih kuat.