Enam Pesepakbola Remaja Pakistan Diculik Kelompok Militan

Ilustrasi: Medcom.id

Enam Pesepakbola Remaja Pakistan Diculik Kelompok Militan

Fajar Nugraha • 11 September 2023 19:22

Islamabad: Pasukan keamanan di barat daya Pakistan yang bergolak pada Senin mencari enam pemain sepak bola muda yang diculik oleh separatis regional pada akhir pekan. Hingga kini keberadaan para pesepakbola itu tidak diketahui.

 

Para pesepakbola lokal tersebut, berusia antara 17 dan 20 tahun menurut seorang pejabat setempat, diculik pada Sabtu 9 September 2023 di kota ladang gas Sui, di distrik Dera Bugti di provinsi Balochistan. Saat diculik, mereka sedang dalam perjalanan menuju sebuah turnamen.

 

“Keluarga kami sangat terguncang,” kata Zakir Hussain, ayah dari pemain berusia 20 tahun Aamir Hussain, kepada AFP.

 

“Kami belum menerima komunikasi apa pun darinya sejak dia diculik dan para penculik belum melakukan kontak dengan kami,” tambah Hussain.

 

“Meskipun dia pesepakbola luar biasa, dia juga tidak bersalah. Bermain sepak bola bukanlah kejahatan,” ucap Hussain.

 

Menteri Dalam Negeri Sarfraz Bugti mengatakan dalam sebuah pernyataan Minggu malam "seluruh wilayah telah ditutup" dan "semua sumber daya yang tersedia digunakan untuk pemulihan para sandera".

 

Dia menuduh para penculik adalah anggota Tentara Republik Baloch, sebuah kelompok militan yang memperjuangkan otonomi yang lebih besar di Balochistan.

 

“Ini adalah hal yang sangat serius bahwa enam anak kita berada dalam tahanan teroris,” kata Bugti.

 

Saksi mata dan kerabat mengatakan anak-anak tersebut berada dalam skuad beranggotakan 16 pemain sepak bola yang kendaraannya dihentikan di bawah todongan senjata, sebelum pemain tertentu diidentifikasi dan diculik.

 

Seorang pejabat keamanan, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada AFP bahwa ada laporan bahwa para pemain tersebut terkait dengan kelompok separatis yang baru-baru ini menyerah kepada pasukan keamanan.

 

Balochistan adalah provinsi terbesar dan paling sedikit penduduknya di Pakistan, kaya akan sumber daya alam namun miskin jika dilihat dari segi lainnya.

 

Masyarakat Baloch telah lama mengeluh bahwa mereka tidak mendapat bagian yang adil dari keuntungan provinsi, sehingga menimbulkan lebih dari selusin kelompok separatis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)