12 April 2023 15:23
Berpuasa saat Ramadan memiliki banyak manfaat terutama dalam hal kesehatan. Berpuasa dapat menurunkan peradangan dalam tubuh, sehingga sel-sel dapat tumbuh normal dan membuat imun tubuh menjadi lebih baik, khususnya bagi pengidap autoimun yang kerap mengalami flare.
Flare adalah timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat. Flare biasanya terjadi karena dipicu oleh suatu hal, misalnya paparan sinar matahari atau stres. Pengidap autoimun harus memperhatikan asupan makan, minum dan konsumsi obat agar tidak mengalami flare.
Untuk menghindari flare selama puasa, pengidap autoimun harus dapat mengontrol emosi, tidak stres, memperhatikan pola makan dan minum agar tidak terlalu berlebihan.
“Contohnya, berbuka puasa diawali minum dan makan kurma lalu dilanjutkan makan berat setelah Salat Maghrib dan Salat Isya. Hal itu dilakukan untuk mencukupi nutrisi dan vitamin,” ujar Kepala Divisi Alergi Imunologi Klinik RSUD Dr. Moewardi, Dr. dr. Agus Joko Susanto.
Namun, penderita penyakit ini tidak boleh sampai kekurangan minum, karena dapat menimbulkan dehidrasi. Tak hanya itu, asupan juga harus diimbangi dengan mengonsumsi buah dan sayur.
“Minum 8 gelas merupakan patokan secara umum yang paling pas adalah berat badan dan ukuran gelas, cukupi buah dan sayur, dan jangan terlalu lama di dalam ruang ber-AC, karena dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan mulut menjadi kering,” jelas dr. Agus Joko Susanto.
Apabila harus mengonsumsi obat harus disesuaikan sesuai anjuran dokter. Bagi penyintas autoimun kronis yang menyebabkan harus minum obat seumur hidup, maka harus mengatur waktu untuk mengonsumsi obat saat puasa.
Selain itu, bagi penyintas autoimun yang tidak memiliki kulit sensitif, dapat berjemur selama 5-10 menit untuk mendapatkan vitamin D untuk menghindari flare.