Tanggap Darurat Kekeringan Berakhir, Pemkab Garut Berlakukan Masa Transisi

Ilustrasi. Medcom.id

Tanggap Darurat Kekeringan Berakhir, Pemkab Garut Berlakukan Masa Transisi

Media Indonesia • 26 September 2023 16:20

Garut: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, memutuskan tidak lagi memperpanjang masa tanggap darurat bencana kekeringan di 76 Desa tersebar di 19 Kecamatan berakhir 24 September 2023. Kekeringan yang terjadi memberlakukan masa transisi darurat dan distribusikan air bersih bagi masyarakat masih tetap dilakukan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Daris Hilman, mengatakan masa tanggap darurat bencana kekeringan di wilayahnya telah dihentikan dan untuk sekarang ini status yang diberlakukan masa transisi darurat. Namun masa tanggap darurat bencana kekeringan yang ditetapkan 76 Desa tersebar di 19 kecamatan.

"Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Garut dihentikan setelah berakhir dan sekarang ini masuk masa transisi darurat. Akan tetapi, pekerjaan yang dilakukan selama masa tanggap darurat kekeringan mulai dari pipanisasi dan sisa anggaran telah diberikan ke PDAM tapi penyaluran air bersih selama ini tetap dilakukan dan tetal berupaya mencari sumber air bersih di sekitar lokasi terdampak," kata Daris diGarut, Selasa, 26 September 2023.

Daris mengatakan selama masa tanggap darurat bencana kekeringan yang ditetapkannya di 19 kecamatan tak hanya melakukan penyaluran air bersih tapi pemerintah Kabupaten Garut berupaya mencari sumber air bersih di sekitar lokasi terdampak bencana kekeringan. Karena berdasarkan pengamatan BPBD sumber air masih banyak tersedia teruramanya di sekitar lokasi terdampak kekeringan.

"Berdasarkan hasil di lapangan ditemukan sumber air dan diinformasikan kepada aparat setempat supaya dikelola lebih lanjut. Akan tetapi, untuk sekarang ini tinggal bagaimana mengelola tetapi di beberapa titik prioritas ada salah satunya dengan membuat pipanisasi dan BPBD akan tetap melakukan distribusi air bersih apabila diperlukan meski stok air bersih di PDAM masih banyak," jelasnya.

Menurutnya kekeringan yang terjadi selama ini akan berakhir dan berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hujan akan mulai turun pada tanggal 31 Oktober 2023 dan prediksi itu dijadikan data tambahan untuk tidak memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Garut. Namun, memang selama ini dampak kekeringan di wilayah Garut meluas di 76 Desa tersebar di 19 kecamatan.

"Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Garut telah terdampak pada krisis air terjadi di 19 Kecamatan dan penanganan dilakukan kepada 22.947 Kepala Keluarga atau 79.797 jiwa. Akan tetapi, dengan adanya prediksi akan turun hujan di akhir Oktober ini tapi kalau tidak ada hujan akan melaporkan ke BPNB," ujarrnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)