Dubes Tiongkok Dipanggil Usai Penjaga Pantai Tembak Meriam Air ke Kapal Filipina

Kapal penjaga pantai Tiongkok yang diduga tembak meriam air ke kapal Filipina. Foto: ABS-CBN

Dubes Tiongkok Dipanggil Usai Penjaga Pantai Tembak Meriam Air ke Kapal Filipina

Fajar Nugraha • 7 August 2023 15:14

Manila: Filipina mengecam Penjaga Pantai Tiongkok pada Minggu 6 Agustus 2023 karena menembakkan meriam air ke kapalnya di Laut China Selatan yang disengketakan. Peristiwa itu menggambarkan tindakan tersebut sebagai ‘ilegal’ dan ‘berbahaya’.

 

Negeri Tirai Bambu mengatakan, telah mengambil "kontrol yang diperlukan" terhadap kapal-kapal Filipina yang "secara ilegal" memasuki perairannya.

 

Beijing mengklaim hampir semua Laut China Selatan, yang dilalui perdagangan triliunan dolar setiap tahunnya, dan telah mengabaikan putusan pengadilan internasional 2016 bahwa pernyataannya tidak memiliki dasar hukum.

 

Insiden terbaru terjadi saat Penjaga Pantai Filipina mengawal kapal yang membawa makanan, air, bahan bakar, dan perbekalan lainnya untuk personel militer Filipina yang ditempatkan di Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly.

 

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengutuk tindakan Tiongkok, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh penjaga pantai dan "milisi maritim”. Tindakan tersebut secara langsung mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan.

 

Dangkalan Thomas berjarak sekitar 200 kilometer dari Pulau Palawan di Filipina dan lebih dari 1.000 kilometer dari daratan utama Pulau Hainan terdekat di Tiongkok.

 

Kapal penjaga pantai dan angkatan Laut Tiongkok secara rutin memblokir atau membayangi kapal-kapal Filipina yang berpatroli di perairan yang diperebutkan.

 

Manuver berbahaya
 

Insiden Sabtu adalah pertama kalinya sejak November 2021 Penjaga Pantai Tiongkok menggunakan meriam air untuk melawan misi pasokan Filipina ke Second Thomas Shoal.

 

"Penjaga Pantai Filipina (PCG) mengutuk keras manuver berbahaya Penjaga Pantai China (CCG) dan penggunaan meriam air secara ilegal terhadap kapal PCG," kata Penjaga Pantai Filipina dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Senin 7 Agustus 2023.

 

"Tindakan CCG seperti itu tidak hanya mengabaikan keselamatan awak PCG dan kapal pemasok, tetapi juga melanggar hukum internasional,” ungkap pernyataan itu.

 

Angkatan Bersenjata Filipina mengatakan penjaga pantai Tiongkok telah "memblokir dan menyemprotkan air" salah satu kapal pasokan sewaannya.

 

“Karena tindakan berlebihan dan ofensif, kapal carteran kedua tidak dapat menurunkan muatannya untuk rotasi pasukan rutin dan operasi pasokan,” ujar Juru Bicara Militer Filipina Kolonel Medel Aguilar dalam sebuah pernyataan.

 

"Kami meminta Penjaga Pantai Tiongkok dan Komisi Militer Pusat untuk bertindak dengan hati-hati dan bertanggung jawab dalam tindakan mereka untuk mencegah kesalahan perhitungan dan kecelakaan yang akan membahayakan nyawa orang," sebut Aguilar.

 

Kedutaan Inggris dan Australia juga menyatakan keprihatinan atas dugaan tindakan Tiongkok. Sementara pernyataan misi Kanada di Manila mengatakan "tanpa syarat mengutuk tindakan berbahaya dan provokatif".

 

Juru bicara Penjaga Pantai Tiongkok Gan Yu mengatakan di Beijing: "Dua kapal perbaikan dan dua kapal penjaga pantai dari Filipina secara ilegal masuk ke perairan ... di Kepulauan Nansha, Tiongkok.”

 

“Beijing menerapkan kontrol yang diperlukan sesuai dengan hukum dan menghentikan kapal Filipina yang membawa bahan bangunan ilegal,” tambahnya.

 

Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan, sebagai tanggapan bahwa negara Asia Tenggara itu "menjalankan hak berdaulat" atas beting, yang berada dalam zona ekonomi eksklusifnya.

 

Insiden di laut
 

Manila dan Beijing memiliki sejarah panjang sengketa maritim atas Laut China Selatan, tetapi mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte enggan mengkritik tetangganya yang lebih kuat saat ia mencari hubungan lebih dekat dengan Beijing dengan harapan menarik investasi.

 

Namun, Presiden Filipina Ferdinand Marcos bersikeras sejak mengambil alih kekuasaan pada Juni 2022 dia tidak akan membiarkan Tiongkok menginjak-injak hak maritim negaranya dan condong ke Amerika Serikat saat dia berusaha memperkuat hubungan pertahanan.

 

Ketegangan antara Manila dan Beijing berkobar awal tahun ini setelah kapal penjaga pantai Tiongkok diduga menggunakan laser kelas militer terhadap kapal penjaga pantai Filipina di dekat Dangkalan Thomas.

 

Beijing menuduh kapal Filipina itu menyusup ke perairan kedaulatan Tiongkok tanpa izin.

 

Setelah Tiongkok menduduki Mischief Reef pada pertengahan 1990-an, Filipina menjalankan kapal angkatan laut terlantar yang kandas di beting terdekat untuk menegaskan klaim teritorial Manila di perairan tersebut. Anggota marinir Filipina berbasis di sana.

 

Dalam insiden lain  April, sebuah kapal penjaga pantai Tiongkok memotong kapal patroli Filipina Malapascua saat membawa wartawan di dekat Dangkalan Thomas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)