Duta Besar Indonesia untuk Bulgaria Iwan Bogananta (tengah) dalam sebuah sesi pertemuan. (KBRI Sofia)
Willy Haryono • 20 August 2023 08:42
Sofia: Dalam perayaan HUT ke-78 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Duta Besar LBBP Indonesia untuk Bulgaria yang juga merangkap Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta, mengungkapkan apresiasi yang besar terhadap pola kerja dan semangat para diplomat yang bertugas di seluruh penjuru dunia sebagai perwakilan Republik Indonesia.
Menurut Dubes Iwan, para duta besar yang berada di garis depan misi diplomatik merupakan ujung tombak dalam membangun citra positif Indonesia di mata dunia, dan tugas ini tidaklah mudah.
Para duta besar berada di negara-negara yang memiliki beragam budaya, mulai dari karakteristik masyarakat, bahasa, geopolitik, hingga kondisi alam yang berbeda. Semua ini harus dipelajari dengan baik agar mereka dapat mencapai hasil konkret dalam diplomasi dan memberikan kontribusi yang berarti bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejak menjabat sebagai Duta Besar RI, Dubes Iwan menghadapi berbagai tantangan yang besar. Dengan latar belakang sebagai pengusaha, ia awalnya mengira bahwa memimpin sebuah perwakilan negara sudah cukup dengan gaya kepemimpinan yang serupa dengan memimpin sebuah perusahaan, di mana tujuannya adalah mencetak keuntungan.
"Namun, saya segera menyadari bahwa ini tidak semudah yang saya pikirkan. Menjadi seorang duta besar mengharuskan kita untuk terus menciptakan ide-ide baru dan membuat keputusan yang tepat dan akurat," ujar Dubes Iwan, seperti yang disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Medcom.id pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Dubes Iwan menegaskan bahwa, dalam dunia bisnis, tujuan utama pemimpin adalah mencapai keuntungan, selain menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM). Namun, dalam perwakilan negara, tujuan yang harus dicapai jauh lebih global, sesuai dengan visi dan misi negara.
Seorang duta besar harus memiliki perencanaan yang matang dengan tujuan yang jelas, serta indikator kinerja yang dapat diukur dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, keamanan, dan aspek sosial dan budaya. Semua ini harus dijalankan dengan efisien, mengingat anggaran yang tersedia di perwakilan negara harus digunakan secara bijak.
Dubes Iwan juga menekankan bahwa menjadi seorang duta besar dan diplomat adalah pekerjaan yang penuh tantangan. Mereka harus bekerja dengan cerdas, dapat menghadapi tekanan berat, dan memiliki ketahanan yang baik. "Kami tidak mengenal waktu, kami selalu siap 24/7," tambah Dubes Iwan.