Jemaah haji berkumpul di Padang Arafah, Arab Saudi. (EPA-EFE)
Marcheilla Ariesta • 27 June 2023 15:42
Makkah: Ratusan ribu jemaah haji memadati Padang Arafah di Arab Saudi pada hari Selasa ini, 27 Juni 2023, di mana puncak ibadah haji dilakukan. Kegiatan ini berpotensi memecahkan rekor di tengah terik sinar matahari musim panas.
Saat matahari terbit, sekelompok jemaah membacakan ayat-ayat Alquran di atas bukit berbatu, di mana Nabi Muhammad diyakini telah memberikan khotbah terakhirnya.
Ritual itu adalah puncak ziarah tahunan, salah satu dari lima rukun Islam, yang menurut para pejabat bisa menjadi rekor terbesar dalam hal jumlah jemaah setelah tiga tahun pembatasan Covid Covid-19.
Lebih dari 2,5 juta jemaah diperkirakan akan mengikuti haji, salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia dan sumber legitimasi bagi penguasa kerajaan negara kaya minyak itu.
Temperatur melonjak hingga 46 derajat Celcius kemarin, ketika para jamaah berjubah yang dilindungi oleh payung melakukan perjalanan dari Mekah ke Mina, di mana mereka tidur di sebuah kota tenda raksasa sebelum ritual di Padang Arafah.
Baca juga: Hindari Heatstroke, Jemaah Dihimbau Bawa Handuk dan Rutin Minum Setiap Jam
Seorang guru sekolah asal Mesir, Tasneem Gamal, mengaku emosional saat tiba di Padang Arafah. Ritual di area tersebut merupakan bagian wajib dari ibadah haji.
"Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya, saya hidup dalam kegembiraan yang luar biasa,” kata perempuan berusia 35 tahun itu, dilansir dari AFP.
Gamal melakukan haji tanpa wali laki-laki, persyaratan yang ditangguhkan sementara oleh otoritas Saudi. Tahun ini, batasan usia maksimal juga telah dihapus, memberikan kesempatan kepada ribuan lansia untuk hadir.
Hari Selasa ini memberikan tantangan fisik terbesar, karena para peziarah akan menghabiskan berjam-jam berdoa dan membaca Alquran di Padang Arafah dan di daerah sekitarnya di tengah suhu tinggi.
Tidak seperti Makkah yang dipenuhi hotel dan mal, tenda-tenda di Mina jarang memiliki pendingin ruangan atau AC.
Panas bukan satu-satunya risiko di ibadah haji, yang telah mengalami banyak krisis selama bertahun-tahun termasuk serangan militan dan kebakaran mematikan.
Pada 2015, kekacauan di tengah massa membuat banyak jemaah haji terhimpit dan terinjak-injak, dengan angka korban tewas hingga 2.300. Tidak ada insiden besar lagi sejak saat itu.
Risiko suhu panas akan paling tinggi terasa dari tengah hari hingga pukul 15.00 waktu setempat. Karena suhu panas ini, tenaga kerja di luar ruangan dilarang di Arab Saudi antara Juni dan September untuk melindungi pekerja dari serangan panas.
Setelah matahari terbenam, jemaah akan melakukan perjalanan jarak pendek ke Muzdalifah, pertengahan antara Arafah dan Mina, untuk tidur di udara terbuka.
Keesokan harinya, mereka akan mengumpulkan kerikil dan melemparkannya ke tiga tembok beton raksasa dalam ritual simbolis "pelemparan batu" atau jamrah.
Perhentian terakhir adalah kembali ke Masjidil Haram, di mana mereka akan melakukan putaran terakhir mengelilingi Ka'bah.