Sebuah sesi di Dewan Keamanan PBB di New York, AS. (EPA)
Medcom • 2 July 2024 14:05
Moskow: Wakil Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vassily Nebenzia, mengkritik rencana gencatan senjata di Jalur Gaza yang didukung Amerika Serikat (AS). Ia mengatakan bahwa rencana tersebut tidak memiliki rincian jelas untuk diimplementasikan.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers setelah Rusia mengambil alih kepresidenan Dewan Keamanan di bulan Juli, Nebenzia menanggapi pertanyaan dari Anadolu Agency mengenai implementasi proposal gencatan senjata yang diumumkan Presiden AS Joe Biden.
Dalam pemungutan suara di DK PBB terkait resolusi tersebut pada 10 Juni lalu, 14 anggota menyatakan dukungan dan Rusia memilih abstain.
Melansir dari Anadolu, Selasa, 2 Juli 2024, Nebenzia menekankan Dewan Keamanan PBB untuk terlebih dahulu menuntut "gencatan senjata yang tegas, segera, dan dapat diverifikasi," seraya menyatakan bahwa proposal AS gagal untuk secara jelas memenuhi persyaratan tersebut.
Ia mengatakan proposal dalam resolusi gencatan senjata Gaza dari AS "tidak jelas" dan kurang detail. Rusia memilih abstain dalam pemungutan suara di DK PBB, jelas Nebenzia, karena tidak ingin menandatangani resolusi yang tidak jelas implementasi, tujuan, dan jangka waktunya.
"Kami tidak ingin memberikan dokumen kosong kepada rekan-rekan kami untuk berpura-pura melakukan implementasi yang pada kenyataannya, menyabotase proses (gencatan senjata), yang kami lihat sedang terjadi," ujar Nebenzia.
Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang mendukung proposal gencatan senjata Gaza versi AS. Pengadopsian resolusi itu menyoroti upaya-upaya diplomatik yang dipimpin oleh Mesir, Amerika Serikat, dan Qatar.
Perang di Gaza meletus sejak kelompok Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Di hari yang sama, Israel melancarkan serangan balasan dengan jumlah korban jiwa saat ini mencapai sekitar 38.000. (Shofiy Nabilah)
Baca juga: Terima Revisi Proposal Gencatan Senjata dari AS, Hamas: Tak Ada yang Baru