Abdelmadjid Tebboune, terpilih kembali sebagai Presiden Aljazair. Foto: Algerian Presidency
Algiers: Abdelmadjid Tebboune, Presiden Aljazair telah terpilih kembali dengan meraih 94,7 persen suara dalam pemilihan umum yang diadakan pada Sabtu lalu.
Tebboune mencalonkan diri sebagai kandidat independen, memperoleh dukungan mayoritas besar dari para pemilih, sebagaimana dilaporkan oleh Al Jazeera mengutip Otoritas Algeria's National Independent Authority for Elections (ANIE).
Pimpinan ANIE, Mohamed Charf menyatakan bahwa dari total 5.630.000 pemilih yang tercatat, 5.320.000 diantaranya memberikan suara untuk Tebboune.
Persentase yang sangat tinggi ini menunjukkan bahwa populitas Tebboune di kalangan rakyat Aljazair masih sangat kuat, meskipun tantangan politik di negara tersebut cukup besar.
Tantangan dari oposisi
Dalam pemilihan ini, Tebboune menghadapi dua lawan utama, yaitu Abdelaali Hassani Cherif dari Partai Movement of Society for Peace (MSP) yang diwakili konservatif, dan Youcef Aouchiche dari Socialist Forces Front (FFS).
Namun, keduanya hanya berhasil mengumpulkan tiga persen dari 2,1 persen suara secara berturut-turut, membuat peluang mereka untuk menang sangat kecil.
Hassani Cherif mengajukan sejumlah tuduhan terkait proses pemungutan suara. Ia menyebutkan adanya tekanan terhadap staf pemilihan untuk menggelembung hasil serta masalah dalam pengiriman catatan hasil suara kepada para perwakilan kandidat.
Akan tetapi, hingga kini belum ada pernyataan resmi apakah pelanggaran tersebut benar-benar mempengaruhi hasil.
Tebboune dan masa depan Aljazair
Kemenangan besar ini menandakan bahwa Tebboune akan melanjutkan program pemerintahnya yang telah dimulai sejak ia pertama kali menjabat pada tahun 2019. Salah satu langkah penting dilakukan selama masa jabatannya adalah melanjutkan pengeluaran sosial yang besar, memanfaatkan peningkatan pendapatan energi negeri tersebut.
Selain itu, di bawah kepemimpinan, Aljazair secara resmi mengajukan diri untuk bergabung dengan kelompok BRICS dan menjalinkan anggota pemegang saham Bank BRICS, dengan kontribusi awal sebesar USD1,5 miliar atau setara Rp23 triliun.
Partisipasi Pemilihan dan Transparansi Pemilu
ANIE melaporkan bahwa tingkatan partisipasi pemilih dalam pemilu kali ini berada pada angka 48 persen, meskipun angka tersebut masih bersifat sementara.
Meskipun ada beberapa tuduhan terkait ketidakberesan, ANIE menegaskan bahwa mereka telah berusaha keras untuk menjaga transparansi dan persaingan yang adil antara semua kandidat.
Kepemimpinan Tebboune yang didukung oleh militer akan terus menjadi sorotan, terutama dengan tantangan politik dan ekonomi yang dihadapi Aljazair dalam beberapa tahun mendatang. Namun, kemenangan ini menunjukkan bahwa ia masih memiliki dukungan kuat dari mayoritas rakyat Aljazair.
(Nithania Septianingsih)