Ilustrasi Wall Street. Foto: Freepik
Husen Miftahudin • 1 January 2025 10:26
New York: Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street melemah pada perdagangan Selasa (Rabu WIB) saat para investor menutup tahun yang luar biasa bagi ekuitas, juga saat pasar saham AS didorong ke rekor tertinggi oleh dua mesin kembar, yakni ledakan kecerdasan buatan dan pemangkasan suku bunga pertama oleh Federal Reserve AS dalam tiga setengah tahun.
Tiga indeks saham utama AS ditutup di wilayah negatif, mengakhiri sesi lesu dan bervolume rendah yang kontras dengan tahun sebelumnya yang penuh gejolak.
Dikutip dari data Yahoo Finance, Rabu, 1 Januari 2025, indeks Dow Jones turun 29,51 poin, atau 0,07 persen, menjadi 42.544,22. S&P 500 turun 25,31 poin, atau 0,43 persen, menjadi 5.881,63. Sedangkan Nasdaq Composite kehilangan 175,99 poin atau 0,90 persen menjadi 19.310,79.
Adapun pada 2024, merupakan tahun yang penuh dengan meningkatnya pertikaian geopolitik, pemilihan presiden AS, dan pergeseran spekulasi mengenai arah kebijakan Fed di tahun mendatang.
Namun di sepanjang 2024, Nasdaq melonjak 28,6 persen, sementara indeks acuan S&P 500 mencatat kenaikan 23,3 persen, menandai kenaikan dua tahun terbaik indeks tersebut sejak 1997-1998. Sedangkan saham unggulan Dow Jones membukukan kenaikan 12,9 persen pada tahun ini.
(Ilustrasi pergerakan harga saham di Wall Street. Foto: Freepik)
Di antara 11 sektor utama S&P 500, layanan komunikasi, teknologi, dan konsumen diskresioner, merupakan perusahaan dengan persentase kenaikan terbesar pada 2024, melonjak antara 29,1 persen hingga 38,9 persen dalam setahun.
Perawatan kesehatan, real estat, dan energi adalah satu-satunya sektor yang mencatat kenaikan satu digit. Sementara sektor material merupakan satu-satunya yang mengalami penurunan pada 2024, yakni turun hampir 1,8 persen.
Pada kuartal keempat, Nasdaq melonjak 6,2 persen, sementara S&P 500 naik 2,1 persen. Dow naik tipis 0,5 persen pada periode Oktober-Desember.
Baca juga: Jelang Tutup Tahun, Saham-saham AS Merosot |