Polisi Irlandia di sekitar lokasi penikaman di Dublin. Foto: PA
Fajar Nugraha • 24 November 2023 07:18
Dublin: Insiden penikaman terjadi di Dublin, Irlandia pada Kamis 23 November 2023 malam waktu setempat. Lima orang terluka dalam kejadian ini, termasuk tiga orang anak-anak.
Pejabat polisi Liam Geraghty mengatakan bahwa anak perempuan berusia lima tahun menerima perawatan darurat di rumah sakit. Sementara anak perempuan lainnya, berusia enam tahun, dan seorang anak laki-laki berusia lima tahun mengalami luka yang tidak terlalu parah.
Dia menambahkan bahwa meskipun penyelidikan masih dalam tahap awal, gardaí (polisi) yakin bahwa "tidak ada aktivitas terkait teror" dan bahwa ini akan tampak seperti "serangan yang berdiri sendiri".
Seorang saksi mata menceritakan kepada RTÉ bagaimana dia dan orang lain di dekatnya melucuti senjata seorang pria dengan pisau.
Siobhan Kearney menggambarkan adegan itu sebagai "benar-benar mengerikan”.
Kerumunan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di pusat kota pada Kamis beberapa jam setelah seorang gadis berusia lima tahun dan seorang wanita berusia 30-an terluka parah dalam serangan di luar sebuah sekolah di Dublin. Polisi mengatakan mereka menerima perawatan darurat.
“Tanpa pikir panjang, saya langsung menyeberang jalan untuk membantu,” kata Kearney, kepada RTE, seperti dikutip BBC, Jumat 24 November 2023.
"Dua anak dan seorang wanita dibawa kembali ke sekolah tempat mereka berasal,” imbuhnya.
Mengenai pria yang membawa pisau, dia mengatakan bahwa pria tersebut tergeletak di tanah dan ada banyak orang yang mencoba menahannya.
"Saya dan seorang wanita Amerika membentuk lingkaran di sekelilingnya dan mengatakan kami akan menunggu garda (polisi),” tambah Kearney.
Dia mengatakan ambulans datang lebih dulu, dalam waktu tiga atau empat menit, dan semua layanan darurat tiba di sana dalam lima menit.
Daerah tersebut telah ditutup dan dinyatakan sebagai tempat kejadian perkara.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kehakiman Irlandia Helen McEntee mengatakan dia “sangat terkejut dengan serangan mengerikan itu”.
Dia menambahkan bahwa pikirannya tertuju pada mereka yang terluka, terutama anak-anak, orang tua dan keluarga mereka, selama “masa yang sangat sulit ini”.